Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE), Dr Abrani Sulaiman turut hadir dalam Kongres Pendidikan NU 2025 yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu (22/01/2025) hingga Kamis (23/01/2025).
Banuaterkini.com, JAKARTA - Rektor UNUKASE, Dr. Abrani Sulaiman menegaskan pentingnya adaptasi perguruan tinggi terhadap perkembangan teknologi untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
"Transformasi digital bukan hanya kebutuhan, tetapi juga tantangan yang harus dijawab oleh perguruan tinggi keagamaan. Kita harus relevan dan berdaya saing di tengah perkembangan teknologi yang pesat," ungkap Dr. Abrani saat dihubungi melalui WhatsApp, pada Rabu (22/01/2025).
Sebelumnya, Rektor UNUKASE, Dr Abrani Sulaiman, di berbagai kesempatan menegaskan pentingnya transformasi digital dalam pendidikan tinggi untuk menghadapi tantangan era modern.
Ia juga menyatakan bahwa transformasi digital bukan hanya kebutuhan, tetapi juga tantangan yang harus dijawab oleh perguruan tinggi keagamaan agar tetap relevan dan berdaya saing di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Salah satu komitmen UNUKASE terhadap transformasi digital diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis. Salah satunya adalah penyelenggaraan workshop E-learning pada (03/12/2024) lalu, yang dihadiri sejumlah dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Workshop ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan keterampilan teknologi informasi yang diperlukan dalam proses pembelajaran digital.
Selain itu, UNUKASE juga meluncurkan podcast kampus sebagai langkah strategis untuk mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat.
Memanfaatkan teknologi digital, podcast ini dirancang sebagai media komunikasi efektif yang menghubungkan mahasiswa, dosen, dan publik melalui diskusi intelektual, promosi kegiatan kampus, serta penyebaran informasi akademik.
Langkah-langkah tersebut menunjukkan keseriusan UNUKASE dalam mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jangkauan informasi.
Dengan demikian, UNUKASE berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki keterampilan digital yang mumpuni, sesuai dengan tuntutan zaman.
Untuk diketahui, Kongres Pendidikan NU ini digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU.
Dengan tema “Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045 dan Kemaslahatan Umat Manusia,” acara tersebut menghadirkan 300 peserta dari berbagai lembaga pendidikan di bawah naungan NU, seperti PAUD, madrasah, pondok pesantren, hingga perguruan tinggi.
Empat sesi utama menjadi agenda penting kongres, termasuk pembahasan mengenai pendidikan sebagai basis penguatan karakter bangsa, transformasi pendidikan tinggi untuk kemanusiaan, dan pendidikan pesantren yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, turut menjadi keynote speaker dalam salah satu sesi penting kongres.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa NU perlu meningkatkan kapasitas khidmah pesantren untuk memperluas dampaknya kepada masyarakat.
Menurutnya, pesantren merupakan elemen penting dalam pendidikan NU yang harus terus berkembang.
Selain Dr. Abrani, sejumlah tokoh nasional hadir dalam kongres ini, seperti Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Pratikno, dan Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia.
Penampilan paduan suara Yayasan Pendidikan Almaarif (YPA) Singosari, Kabupaten Malang, menambah semarak acara.
Kongres Pendidikan NU 2025 menjadi momentum strategis bagi NU untuk merancang arah pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.
Kehadiran para pemimpin lembaga pendidikan, termasuk Rektor UNUKASE, menunjukkan keseriusan NU dalam mempersiapkan langkah besar menuju Indonesia Emas 2045.