RANS303 INDOSEVEN RANS303

Kisah Dua Pesepeda Onthel, Lintasi 3.117 Kilometer Demi Hadiri Haul Guru Sekumpul

Redaksi - Senin, 23 Desember 2024 | 13:24 WIB

Post View : 42

Kehangatan silaturahmi saat Abdul Razak dan Chandra Nasution bertemu Sekjen KBB se Dunia, Datuk Taufik Arbain dan para pengurus di Banjarmasin. (BANUATERKINI/Istimewa).

Perjalanan panjang yang penuh semangat ditempuh oleh dua pesepeda onthel asal Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, menuju Banjarmasin. Abdul Razak (47) dan Chandra Nasution (45) tiba di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, pada Minggu malam (22/12/2024) pukul 20.30 WITA.

Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Mereka disambut hangat oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) se Dunia, Datuk Taufik Arbain, bersama sejumlah pengurus lainnya dan komunitas sepeda antik setempat.

Perjalanan ini bukan sekadar perjalanan biasa. Dengan sepeda onthel tua, Abdul Razak dan Chandra menempuh jarak lebih dari 3.117 kilometer dalam waktu 16 hari.

Berangkat dari Sumatera Utara, mereka melintasi Sumatera, menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni-Merak, dan melanjutkan perjalanan hingga Surabaya sebelum akhirnya naik kapal feri menuju Banjarmasin.

Pengurus KBB dan puluhan relawan dan komunitas sepeda ontel menyambut kedatangan Abdul Razak dan Chandra Nasution di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. (BANUATERKINI/Istimewa).

"Kami ingin menghadiri Haul Guru Sekumpul yang akan digelar pada 5 Januari 2025 nanti," kata Abdul Razak saat berbincang di lokasi penyambutan.

Perjuangan Melintasi Tiga Pulau

Abdul Razak dan Chandra memulai perjalanan pada awal Desember 2024.

Dalam perjalanan, mereka harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca ekstrem hingga kendala teknis.

Sepeda yang mereka andalkan sempat mengalami putus rantai dan pecah ban saat melintasi kawasan perbukitan di Jawa Tengah.

"Siang dan malam kami kayuh sepeda, terkadang hanya tidur 2-4 jam sehari. Kalau lapar, kami mampir di warung pinggir jalan. Kalau mengantuk, kami istirahat di tempat yang memungkinkan," tutur Chandra.

Abdul Razak berdiri di tepi pantai, menyambut mentari pagi dalam perjalanan 16 hari sejauh 3.117 kilometer menuju Banjarmasin. Momen penuh makna bagi seorang pejuang wisata religi. (BANUATERKINI/Istimewa).

Dituturkan, untuk menghemat biaya saat lapar mereka terkadang singgah di warung pinggir jalan. Begitu pula saat lelah dan kantuk menerjang, mereka singgah di langgar atau masjid yang dilewati atau tempat-tempat yang memungkinkan untuk sekedar melepas lelah.

Meskipun pernah sesekali mendapati Masjid dan Langgar yang terkunci di sepanjang pulau Jawa, tetapi tidak sedikit yang baik hati mempersilahkan untuk shalat dan mandi di sarana masjid.

Meskipun demikian, perjalanan mereka tidak selalu penuh kesulitan.

Di berbagai daerah, mereka disambut oleh pengurus KBB setempat yang memberikan dukungan moral dan logistik.

"Alhamdulillah, banyak kemudahan sepanjang perjalanan ini. Sambutan di Surabaya oleh PW KBB Jawa Timur sangat membantu," tambah Abdul Razak.

Semangat Bubuhan Banjar Melintas Batas

Sekjen PP KBB se Dunia, Datuk Taufik Arbain, mengapresiasi semangat Abdul Razak dan Chandra yang dianggap mencerminkan spirit keberagamaan masyarakat Banjar.

Sepeda onthel yang menjadi saksi bisu perjalanan Abdul Razak dan Chandra Nasution terparkir di depan landmark Surabaya. Sebuah perjalanan panjang yang menghubungkan tiga pulau menuju Haul Guru Sekumpul. (BANUATERKINI/Istimewa).

"Ini adalah bagian dari misi silaturahmi KBB. Perjalanan mereka mengingatkan kita pada semangat para datu-datu Bahari yang dikenal sebagai penjelajah tangguh," ujarnya.

Taufik juga menambahkan bahwa koordinasi dengan pengurus KBB di berbagai wilayah dilakukan untuk mendukung perjalanan unik ini.

Rencana Wisata Religi dan Pengajian

Setelah tiba di Banjarmasin, Abdul Razak dan Chandra berencana melakukan ziarah dan wisata religi di sekitar Banjarmasin dan Martapura.

Mereka akan mengikuti rangkaian acara Haul Guru Sekumpul bersama ribuan jemaah lainnya yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Tidak berhenti di situ, mereka juga berencana melanjutkan perjalanan ke Balikpapan dan Samarinda untuk menghadiri pengajian Tuan Guru Udin Samarinda.

Abdul Razak (kiri) memberikan isyarat jempol sebagai simbol semangat, ditemani Chandra Nasution (kanan) saat beristirahat sambil makan seadanya di perjalanan. (BANUATERKINI/Istimewa).

"Kami sudah berkoordinasi dengan pengurus KBB di Kalimantan Timur agar perjalanan mereka ke Samarinda juga berjalan lancar," tambah Taufik.

Inspirasi untuk Generasi Muda

Kisah Abdul Razak dan Chandra tidak hanya menjadi perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang memberikan inspirasi.

Melalui perjuangan mereka, tersirat pesan tentang semangat keberagamaan, silaturahmi, dan ketangguhan.

"Semoga perjalanan ini menjadi spirit bagi urang Banjar di mana pun berada. Bahwa semangat waja sampai ke puting harus terus kita hidupkan," pungkas Taufik.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev