Marinir TNI AL Persiapkan Pasukan Jaga Perbatasan dan Pulau Terluar

Redaksi - Minggu, 26 Mei 2024 | 09:25 WIB

Post View : 6

Prajurit Marinir yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Pengamanan Ambalat XXX dan Satgasmar Pengamanan Pulau Terluar apel kesiapan pasukan di Kesatrian Marinir R. Suhadi Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (17/05/2024). BANUATERKINI/ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI.

Korps Marinir TNI Angkatan Laut mempersiapkan pasukannya untuk menjaga daerah perbatasan Indonesia-Malaysia dan beberapa pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste. 

Banuaterkini.com, JAKARTA - Jajaran prajurit dari Brigade Infanteri (Brigif) 2/Marinir dan Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir yang dipersiapkan Korps Marinir TNI AL itu tergabung dalam Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Pengamanan Ambalat XXX dan Satgasmar Pengamanan Pulau Terluar XXVIII yang tersebar di Pulau Nusa Barung, Pulau Dana, dan Pulau Batek. 

Pusat Penerangan TNI dalam siaran resminya di Jakarta, Sabtu (25/05/2024), menjelaskan prajurit Marinir dari Satgasmar Pengamanan Ambalat XXX dan Satgasmar Pengamanan Pulau Terluar XXVIII memulai latihan pratugasnya di Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar) 3 Grati, Pasuruan, Jawa Timur. 

Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi dalam amanatnya yang dibacakan Komandan Komando Latih Marinir Kolonel Marinir Dede Harsana saat pembukaan latihan di Pasuruan, Rabu (22/05/2024), menyampaikan prajurit Marinir punya peran penting menjaga wilayah perbatasan di Ambalat dan pulau-pulau terluar.

"Kehadiran Satgas Marinir di pulau-pulau terluar maupun perbatasan di Blok Ambalat memiliki aspek strategis sebagai kekuatan penangkal dan sebagai bukti pendudukan efektif Indonesia yang dapat memperkuat klaim pemilikan atas batas wilayah NKRI sesuai hukum internasional," katanya sebagaimana dikutip dari siaran resmi yang sama.

Beberapa pembekalan yang diterima pasukan Marinir Satgasmar Pam Ambalat XXX dan Satgasmar Pam Puter XXVIII mencakup pembekalan standar operasi dan hukum laut, pembalakan liar dan kehutanan, prosedur komunikasi, pemanduan helikopter, kemudian pembekalan hukum humaniter dan HAM.

Dalam latihan memandu helikopter, para prajurit Marinir itu diajarkan gerakan-gerakan dasar untuk mengarahkan helikopter saat hendak mendarat ataupun lepas landas.

Di daerah operasi, adanya alutsista udara itu berperan untuk mempercepat distribusi bekal, infiltrasi pasukan, menurunkan logistik atau menerjunkan pasukan, dan evakuasi medis udara.

Kemudian, untuk pembekalan hukum laut, para prajurit Marinir itu menerima materi mengenai penegakan kedaulatan dan hukum laut di perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya di Blok Ambalat dan di pulau-pulau terluar Indonesia.

Halaman:
Baca Juga :  Presiden Jokowi Bakal Pimpin 7 Pertemuan saat KTT ASEAN 10-11 Mei Mendatang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev