Imam mengaku sangat bersyukur pulang ke tanah air dalam keadaan selamat. Ucapan syukur itu tak henti terucap dari mulutnya. 

"Alhamdulillah, kami telah sampai dengan selamat ke kampung halaman," kata Imam Wahyudi seperti dikutip dari kumparan, Sabtu (29/04/2023).

Imam menuturkan, sebelum tiba di kota kelahirannya, ia merasakan perjalanan serasa di ambang antara hidup dan mati.

Selama tujuh hari, ia dan keluarganya terjebak di wilayah konflik, sebelum akhirnya dibawa keluar dari Sudan yang terjebak perang Saudara.

Ia menuturkan, bagaimana perasaannya saat malam tiba, terdengar suara tembakan yang begitu nyaring di telinganya. 

"Suara tembakan di udara sangat jelas terdengar sampai sekarang, terlebih saat di malam hari, suasana makin mencekam," ujar Imam, dikutip Banuaterkini.com, Minggu (30/04/2023).

Warga Riau, Imam Wahyudi, yang dievakuasi dari Sudan, akhirnya tiba di Kota Pekanbaru, Sabtu (29/04/2023). Foto: BANUATERKINI/Istimewa/Kumparan.

Imam mengatakan, pesawat tempur terbang rendah, tepat di atas rumahnya. Ia pun bersembunyi ke bawah rumah sembari memanjatkan doa agar dirinya dan keluarga selamat.

"Jadi saya bersama istri dan satu orang anak, bersembunyi di bawah, sambil berdoa, agar tidak ada rudal yang nyasar," ungkapnya.

Tak hanya itu, Imam mengaku sebuah ledakan akibat hantaman rudal cuma berjarak 500 meter dari rumahnya. Beruntung serangan itu tidak mengenai rumah tempatnya tinggal.

Meski selamat rasa trauma masih dirasakan Imam hingga sekarang.

"Sepanjang malam kami berjaga secara bergantian dengan istri, bahkan rasa trauma itu sampai saat ini," ujar Iman yang tinggal bersama istri dan seorang anaknya.

Di sana, kata dia, dirinya harus pandai-pandai membagi persediaan logistik untuk cukup, makan nasi dan telur, hingga akhirnya berhasil dievakuasi.

Imam berharap, agar konflik di Sudan cepat selesai. Sebab, Imam yang berstatus mahasiswa S2 di Sudan sedang menyelesaikan tesis. Namun, karena perang tugas akhirnya itu tertunda hingga waktu tak bisa ditentukan.

"Saya jurusan Bahasa Arab, sama dengan istri, kami kuliah di Khartoum International Institute for Arabic Language, semoga perang cepat selesai, dan bisa segera cepat menyelesaikan pendidikan S2," pungkasnya.