Pemerintah mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap modus rekrutmen kerja ilegal yang menjanjikan gaji besar, menyusul pemulangan 400 warga negara Indonesia (WNI) korban eksploitasi online scam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dari Myawaddy, Myanmar.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia, Budi Gunawan, menyampaikan peringatan ini saat menyambut para korban di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (18/03/2025).
Ia menegaskan bahwa banyak korban terjebak dalam janji palsu.
"Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat agar lebih waspada dan tidak mudah tergiur tawaran gaji besar yang ternyata berujung pada penipuan dan eksploitasi," ujar Budi, dikutip dari Antara.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, menambahkan bahwa mayoritas korban direkrut melalui media sosial dengan iming-iming gaji tinggi.
"Mereka biasanya terjebak karena promosi di online," kata Karding.
Polri juga mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur tawaran semacam itu.
Para korban biasanya diminta membayar biaya perekrutan sebesar Rp11-12 juta, namun akhirnya menjadi korban perdagangan manusia atau eksploitasi tenaga kerja.
Pemerintah terus melakukan upaya penyelamatan WNI lainnya di Myanmar sebagai bentuk perlindungan terhadap keselamatan warga negara.