Selain soal fasilitas, Fauzan juga menyayangkan keputusan penghargaan yang hanya diberikan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Menurutnya, organisasi seperti YLKI yang aktif menangani perlindungan konsumen di lapangan justru diabaikan.
"Kami yang langsung turun tangan membantu konsumen tidak mendapatkan penghargaan apapun. Padahal, kontribusi kami nyata dan dirasakan masyarakat," ungkapnya dengan kecewa.
Acara ini, yang seharusnya menjadi simbol penghormatan terhadap upaya perlindungan konsumen, kini menjadi sorotan negatif.
Fauzan menegaskan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan aspek pelayanan, penghargaan, dan koordinasi untuk acara serupa di masa mendatang.
"Pemerintah perlu introspeksi. Jangan sampai acara seperti ini justru menimbulkan kekecewaan, baik dari tamu undangan maupun masyarakat yang berkontribusi," pungkas Fauzan.
Kritik ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara agar lebih profesional dalam mengelola acara yang melibatkan pihak nasional dan lokal demi menjaga kredibilitas institusi.