Presiden Jokowi Sayangkan 90 Persen Bahan Baku Farmasi Masih Impor

Banuaterkini.com - Rabu, 24 April 2024 | 16:37 WIB

Post View : 0

Presiden Jokowi seusai membuka Rapat Kerja (raker) Kesehatan Nasional 2024 di ICE BSD Tangerang, Banten, Rabu, (24/042024). Foto: BANUATERKINI/Beritasatu.com/Ichsan Ali.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan sebanyak 90 persen bahan baku farmasi di Indonesia masih impor.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Jokowi menyampaikan hal itu saat membuka Rapat Kerja (Raker) Kesehatan Nasional 2024 di ICE BSD Tangerang, Banten, Rabu (24/02/2024).

Kepala Negara menyebutkan, tak hanya impor bahan baku farmasi saja, sebesar 52 persen alat kesehatan di Indonesia juga masih merupakan produk impor.

"90 persen bahan produksi farmasi itu masih impor, kemudian 52 persen alat kesehatan kita juga masih dominansi impor," kata Presiden Jokowi, seperti dikutip dari beritasatu.com.

Menurut Jokowi, kalau alat mungkin memang masih belum bisa diproduksi sendiri, tetapi urusan kecil, seperti jarum, ranjang tidur, alat infus, selang semestinya jangan sampai impor.

"Harus kita berani  memproduksi sendiri," tegas Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi pun mengakui miris terhadap lebih dari satu juta masyarakat Indonesia yang masih berobat ke luar negeri.

Padahal, menurut dia, hal tersebut membuat Indonesia rugi mencapai Rp 180 Triliun.

"Ini bolak-balik saya sampaikan, satu juta lebih masyarakat kita berobat ke luar negeri, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, Eropa, dan Amerika. Kita kehilangan US$ 11,5 miliar itu kalau dirupiahkan Rp 180 triliun hilang," ungkapnya.

Lebih lanjut Jokowi juga mengkritik sistem penanganan kesehatan di dalam negeri yang menurut dia menyebabkan warga Indonesia justru memilih berobat ke luar negeri.

"Karena warga kita tidak mau berobat di dalam negeri dan pasti ada sebabnya, kenapa enggak mau berobat di dalam negeri? Ini persoalannya harus diselesaikan," sambungnya.

Selain itu, Jokowi menargetkan rencana induk kesehatan akan diselesaikan pada Agustus 2024 mendatang.

Awalnya ia menanyakan secara langsung kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait kesanggupan waktu untuk menyelesaikan rencana induk kesehatan.

"Rencana induk bidang kesehatan kapan selesai Pak Menkes? Pak menteri sampaikan Agustus (2024) selesai," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, rencana induk kesehatan akan menjadi pedoman nasional baik di level pemerintah pusat dan daerah serta pihak swasta.

"Itu harus jadi pedoman nasional, baik pusat, baik daerah, provinsi, kabupaten, kota, serta swasta semuanya harus sinkron. Semua harus in line, harus seirama. Jangan berjalan sendiri-sendiri. Tidak menghasilkan apa-apa nantinya kalau sendiri-sendiri. Saya yakin semua kompak berjalan akan signifikan kemajuan kesehatan di negara kita," papar Jokowi. (BeritaSatu.com).

Laporan: Ariel Subarkah

Editor: Ghazali Rahman

Uploader: Faryz EF

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev