Ramai Kader PSI di FOLU Net Sink, DPR Desak Transparansi

Redaksi - Jumat, 7 Maret 2025 | 19:41 WIB

Post View : 5

DPR mempertanyakan proses penunjukan belasan kader PSI sebagai tim FOLU Net Sink 2030 di Kementerian Kehutanan. (BANUATERKINI/ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Masuknya sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam struktur Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 menjadi sorotan publik.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, mendesak adanya transparansi dalam rekrutmen dan pengelolaan anggaran program ini.

Ia mengingatkan agar penunjukan pejabat didasarkan pada keahlian, bukan kepentingan politik.

Keputusan Menteri (Kepmen) No. 32 Tahun 2025 yang menetapkan struktur OMO FOLU Net Sink 2030 menuai kritik setelah diketahui adanya sejumlah kader PSI dalam posisi strategis.

Kritik datang dari berbagai pihak, termasuk Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, yang menekankan pentingnya transparansi dalam proses rekrutmen dan pengelolaan anggaran.

“Apalagi di tengah Presiden melaksanakan efisiensi anggaran, tentu informasi pengangkatan pejabat dengan gaji fantastis akan menjadi sorotan publik,” kata Daniel dalam keterangannya, Jumat (07/03/2025).

Daniel menegaskan bahwa program FOLU Net Sink 2030 harus dikelola secara profesional agar tidak menjadi ajang konflik kepentingan.

Ia mengingatkan bahwa target netral karbon 2030 hanya bisa tercapai jika kebijakan dan anggarannya dikelola dengan baik.

“Kita ingin memastikan bahwa dana dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) benar-benar digunakan untuk mengatasi kerusakan hutan, mencegah kebakaran lahan, dan membantu masyarakat yang menjaga kelestarian hutan,” tegasnya.

Keputusan ini menjadi sorotan publik setelah beredarnya Kepmen No. 32 Tahun 2025 yang menempatkan beberapa kader PSI di posisi strategis.

Di antaranya Andy Budiman sebagai dewan penasihat ahli, Endika Fitra Wijaya sebagai staf kesekretariatan bidang pengelolaan hutan lestari, Sigit Widodo di bidang peningkatan cadangan karbon, serta Suci Mayang Sari di bidang penegakan hukum dan peningkatan kapasitas.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni membenarkan adanya SK tersebut dan menegaskan bahwa dokumen itu bersifat publik.

Ia juga menjelaskan bahwa OMO FOLU Net Sink 2030 terdiri dari ASN, mantan ASN, serta pihak eksternal yang dapat membantu mencapai target netral karbon 2030. Menurutnya, keberadaan kader PSI dalam struktur tersebut tidak dibiayai oleh APBN.

“Pembiayaan kegiatan OMO tetap berasal dari donor dan/atau negara mitra, sebagaimana yang berlaku sebelumnya,” ujar Raja Juli dalam keterangannya, Kamis (06/02/2025).

Meskipun demikian, kritik terkait transparansi rekrutmen dan penggunaan dana terus mengemuka.

DPR RI berencana membahas lebih lanjut masalah ini dalam rapat Komisi IV untuk memastikan program FOLU Net Sink 2030 berjalan sesuai tujuan tanpa kepentingan politik tertentu.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Baca Juga :  Muhammadiyah Awal Ramadan 1 Maret, Kemenag Pilih Tunggu Sidang Isbat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev