Jokowi memulai rencana pemindahan ibu kota pada tahun 2019 setelah para ahli memperingatkan bahwa Jakarta, dengan populasi 12 juta, akan tenggelam.
Hal ini juga dityoroti oleh Reuters dalam artikelnya "Indonesia holds first cabinet meeting in planned new capital, Nusantara", yang menambahkan bahwa Jokowi berusaha meyakinkan investor bahwa proyek tersebut tetap berjalan sesuai rencana sebelum ia meninggalkan jabatannya.
Selain itu, media Jepang Nikkei memberikan lima sorotan penting mengenai rapat tersebut: status resmi Nusantara sebagai ibu kota baru, kemajuan pembangunan, jadwal pemindahan pemerintah, komitmen sektor swasta, dan aspirasi kota hijau dan pintar.
Nikkei juga melaporkan bahwa perusahaan teknologi Jepang NEC berencana untuk berpartisipasi dalam pengembangan kota pintar di Nusantara pada akhir tahun ini. Joji Yamamoto, presiden direktur unit NEC di Indonesia juga menyatakan hal demikian.
"Di ibu kota baru, kami dapat membantu menciptakan kota yang maju dan ramah lingkungan, dengan menggunakan teknologi kami, sistem Kota Pintar NEC," tulisnya.