Ia merupakan lulusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Skripsinya yang berjudul Pengembangan Bakat Seni Musik Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Musik di MI Negeri Purwokerto ramai dibahas di media sosial karena mengangkat pentingnya seni musik dalam pendidikan anak.
Dalam skripsinya, Novi menyoroti bahwa musik, termasuk punk, bukan sekadar hiburan tetapi juga memiliki nilai edukatif dalam membentuk karakter anak.
Salah satu kutipan dalam skripsinya yang menarik perhatian publik berbunyi, “Keberanian itu butuh dilatih, bukan datang secara tiba-tiba seperti wahyu Tuhan” yang dikutip dari Wiji Thukul.
Setelah diberhentikan dari sekolahnya di Banjarnegara, Novi justru mendapat tawaran baru.
Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, secara terbuka mengajak Novi untuk bergabung sebagai tenaga pendidik di wilayahnya.
Melalui akun Instagramnya, Fahmi menyampaikan bahwa Purbalingga siap menerima Novi jika ia ingin mengajar di sekolah-sekolah setempat.
Sementara itu, kontroversi terkait lagu Bayar Bayar Bayar terus berkembang.
Setelah viral, band Sukatani menghapus lagu tersebut dari berbagai platform dan mengunggah video permohonan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri.
Novi dan gitaris Sukatani, M. Syifa Al Luthfi, bahkan dikabarkan sempat menghilang di Banyuwangi setelah video permohonan maaf tersebut.