Muhammad Zaini, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) angkatan 2021, akan membawa misi penting memperkenalkan nilai-nilai Islam moderat dalam program "Student Islamic Change" di Jepang.
Banuaterkini.com, BANJAR - Program ini merupakan salah satu program unggulan JENESYS2024 Indonesia-Japan Multicultural Society Building Exchange (JENESYS).
Menurut rencana Zaini akan mengikuti kegiatan selama kurang lebih sembilan hari terhitung sejak 27 Januari hingga 4 Februari 2025 di Jepang.
Untuk diketahui, JENESYS atau Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths, merupakan program inisiatif Pemerintah Jepang yang bertujuan mempererat hubungan antara Jepang dan negara-negara Asia-Pasifik.
Melalui kegiatan ini, para peserta dari berbagai negara diharapkan dapat memperdalam pemahaman lintas budaya, memperkuat toleransi, dan mempromosikan kerja sama internasional.
Kepada Humas UNUKASE, Zaini menjelaskan motivasinya mengikuti program tersebut yaitu memperkenalkan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran kepada masyarakat Jepang.
“Saya ingin memperkenalkan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran kepada masyarakat Jepang, serta mempelajari cara mereka mengelola keragaman budaya dan agama,” ujar Zaini yang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa UNUKASE ini, Selasa (21/01/2025).
Ia juga berharap program ini menjadi kesempatan untuk menjembatani pemahaman antarbudaya dan mempererat hubungan Indonesia-Jepang.
Rektor UNUKASE, Dr Abrani Sulaiman memberikan pesan mendalam kepada Zaini saat pembekalan.
Menurut Rektor, keberangkatan Zaini tidak hanya membawa nama baik kampus, tetapi juga membanggakan Indonesia.
“Tugas kalian adalah membawa nama baik kampus dan bangsa Indonesia. Sampaikan pesan toleransi dan kedamaian melalui setiap interaksi,” pesan Dr. Abrani.
Dalam persiapannya, Zaini dibimbing langsung Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Isnaniah, yang didampingi Kepala Biro Bagian Akademik, Umum, dan Kemahasiswaan, Dwi Novi Yolanda.
Selain itu, Zaini juga mengikuti sesi daring bersama penyelenggara JENESYS untuk memahami detail program yang melibatkan kunjungan ke institusi budaya, diskusi lintas budaya, dan lokakarya.
Saat sesi pembekalan menjadi momen penting bagi Zaini. Ia merasa materi tentang komunikasi lintas budaya sangat relevan.
“Materi ini membantu saya memahami cara berinteraksi dengan masyarakat Jepang, terutama terkait etika dan penghormatan terhadap budaya lokal,” ungkapnya.
Zaini juga menyatakan bahwa mempelajari sejarah hubungan Indonesia dan Jepang memberinya perspektif baru tentang pentingnya diplomasi masyarakat.
“Jepang dikenal dengan inovasi dan kedisiplinan, sementara Islam mengajarkan nilai-nilai damai dan saling menghormati. Saya berharap dapat menjembatani dua kekuatan ini untuk mendorong kerja sama lintas budaya,” imbuhnya.
Zaini berharap program yang diikutinya ini dapat menjadi jembatan yang memperkuat hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang, termasuk pendidikan, budaya, dan keagamaan.
"Saya ingin memberikan kontribusi kecil dalam mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerja sama internasional melalui pengalaman ini," pungkasnya.
Melalui partisipasinya dalam JENESYS2024, Zaini membawa misi besar sebagai duta muda yang mengedepankan nilai-nilai Islam moderat, sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang multikultural dan toleran.