Direktorat Jenderal Pajak (DJP) kembali memperingatkan masyarakat terkait modus penipuan yang mengatasnamakan institusinya. Penipuan ini terus berkembang dengan berbagai cara, termasuk melalui phishing, spoofing, penipuan rekrutmen pegawai, dan bahkan tagihan pajak palsu.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap segala bentuk komunikasi yang mengklaim berasal dari DJP namun menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.

Menurut Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP, Dwi Astuti, modus terbaru melibatkan penyebaran pesan atau undangan rekrutmen pegawai palsu.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa informasi melalui situs resmi Kementerian Keuangan atau laman rekrutmen.kemenkeu.go.id,” ujar Dwi.

Selain itu, penipuan yang memalsukan email atau pesan singkat yang mengaku dari DJP juga semakin meningkat.

DJP menekankan bahwa komunikasi resmi DJP hanya menggunakan email dengan domain @pajak.go.id. Jika masyarakat menerima email atau pesan dengan domain yang berbeda, bisa dipastikan itu merupakan penipuan.

Penipuan lainnya termasuk permintaan untuk mengunduh aplikasi berformat apk, yang mengandung malware berbahaya​

Untuk melindungi masyarakat, DJP menyediakan sejumlah langkah preventif:

1. Periksa nomor pengirim pesan – Pastikan nomor WhatsApp sesuai dengan daftar di situs DJP.
2. Hindari mengunduh aplikasi mencurigakan – DJP tidak pernah mengirim aplikasi dalam format apk.
3. Konfirmasi informasi rekrutmen – Lakukan pengecekan pada situs resmi sebelum mengikuti seleksi pegawai DJP​

Jika menemukan tanda-tanda penipuan, masyarakat bisa melaporkan ke Kring Pajak 1500200 atau melalui saluran lain seperti email, Twitter, atau situs resmi pengaduan DJP.