Di tengah perkembangan teknologi dan globalisasi yang semakin pesat, Nahdlatul Ulama (NU) berkomitmen menyiapkan generasi yang berpegang teguh pada nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) melalui pendidikan tinggi. Dalam perayaan Wisuda Kelima UNU Kalimantan Selatan, Sekretaris Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Dr. Ahmad Suaedy menegaskan peran penting perguruan tinggi NU dalam menjawab tantangan dunia yang semakin kompleks.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Pada acara Wisuda Kelima Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) yang bertepatan dengan peringatan satu dekade berdirinya, Ahmad Suaedy mengungkapkan peran strategis NU dalam menghadapi tantangan global.
“Saat ini ada 39 perguruan tinggi berlabel UNU dan lebih dari 290 perguruan tinggi NU yang membawa misi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja),” ujarnya.
Suaedy menambahkan bahwa NU saat ini semakin viral dan dikenal luas, namun di tengah popularitas itu, terdapat tantangan besar yang menuntut kesiapan perguruan tinggi NU dalam menghadapi perkembangan dunia.
Suaedy menegaskan bahwa seluruh perguruan tinggi NU bertujuan mengokohkan nilai-nilai Aswaja di era modern, mempersiapkan generasi yang mampu berperan dalam masyarakat global tanpa kehilangan jati diri.
Dengan kurikulum yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan nilai keislaman yang moderat, perguruan tinggi NU, termasuk UNUKASE, berupaya mencetak lulusan yang tak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki wawasan sosial dan spiritual yang kuat.
Dia mengatakan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi generasi saat ini, menurut Suaedy, adalah perkembangan teknologi yang semakin cepat dan kompleks.
“Teknologi seperti kecerdasan buatan dan internet optik tidak bisa dihindari. Bukan untuk dihentikan, tapi untuk dimanfaatkan,” jelasnya.
Di era Society 5.0 yang diprediksi akan semakin maju, lanjutnya, teknologi akan mengaburkan batas antara manusia dan perangkat.
Suaedy menggambarkan bagaimana nantinya komunikasi tidak lagi mengandalkan perangkat fisik seperti ponsel, melainkan teknologi yang langsung terintegrasi pada tubuh manusia, seperti chip atau alat yang terhubung dengan jaringan internet secara otomatis.
Ia menambahkan bahwa tantangan bagi lulusan perguruan tinggi NU, khususnya UNU, adalah bagaimana menyikapi perkembangan ini dengan bijak.
Sebagai agen perubahan, lulusan NU diharapkan tidak hanya sekadar mengikuti tren teknologi, tetapi juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemaslahatan umat.
“Fenomena teknologi Society 5.0 ini menuntut kita untuk kreatif, namun tetap berpegang pada nilai-nilai Aswaja yang menjadi pegangan hidup kita,” tambah Suaedy.
Dengan semakin mendunianya NU, perguruan tinggi di bawah naungan NU terus berupaya menyiapkan generasi yang mampu bersaing secara global.
Perguruan tinggi NU juga terus memperkuat kurikulum yang relevan dengan tuntutan zaman, memberikan pendidikan berbasis industri dan teknologi, serta memperluas kerja sama dengan berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri.
Semua ini dilakukan agar lulusan NU tidak hanya mampu berkontribusi di tingkat lokal tetapi juga dalam skala global.
Suaedy menambahkan bahwa pendidikan berbasis Aswaja di perguruan tinggi NU memberikan dasar yang kuat bagi mahasiswa dalam memahami perkembangan zaman secara bijak.
Perguruan tinggi seperti UNUKASE juga menanamkan karakter Islam Rahmatan lil ‘Alamin, yang membawa misi perdamaian, toleransi, dan keadilan.
Di hadapan para wisudawan UNUKASE, Suaedy menekankan bahwa lulusan perguruan tinggi NU memiliki peran penting sebagai agen perubahan yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
Ia mengingatkan bahwa tantangan dunia saat ini bukan hanya terletak pada persaingan ekonomi dan teknologi, tetapi juga bagaimana mempertahankan nilai-nilai luhur di tengah arus perubahan yang deras.
“Perguruan tinggi NU seperti UNUKASE telah menyiapkan Anda semua dengan pendidikan berbasis nilai Aswaja, jadilah duta yang mampu membawa manfaat bagi umat dan bangsa,” pesan Suaedy menutup sambutannya.
Dengan bekal ilmu dan nilai-nilai Aswaja, NU berharap generasi lulusan UNU mampu menjawab tantangan global dengan cara yang inovatif, bertanggung jawab, dan tetap berpijak pada prinsip keislaman yang moderat.