Menurut siaran pers Kementerian LHK, penghargaan ini diberikan kepada sekolah-sekolah yang berhasil menciptakan ekosistem pendidikan berbasis lingkungan.
"Program Adiwiyata bukan hanya tentang penataan lingkungan fisik sekolah, tetapi juga mengajak seluruh warga sekolah untuk memahami dan mempraktikkan gaya hidup ramah lingkungan," ungkap Wakil Menteri Alue Dohong.
Dia menekankan pentingnya partisipasi generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di masa depan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru, Maulidiansyah menegaskan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi antara sekolah, masyarakat, serta pemerintah daerah.
Ia juga menambahkan bahwa penghargaan ini hanyalah permulaan.
"Kami akan terus mendorong lebih banyak sekolah di Kabupaten Kotabaru untuk mengikuti jejak ini dan menjadi sekolah Adiwiyata. Tujuannya adalah membangun kesadaran dan pengetahuan warga sekolah tentang pentingnya pelestarian lingkungan," ujarnya.
Tahun ini, Kabupaten Kotabaru juga mengusulkan sejumlah sekolah untuk penghargaan Adiwiyata di tingkat provinsi, yang kini sedang dalam proses penilaian.
"Kami berharap prestasi ini dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain, sehingga seluruh sekolah di Kotabaru dapat berperan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup," tambah Maulidiansyah.
Penghargaan Adiwiyata ini tidak hanya menempatkan sekolah-sekolah di Kotabaru sebagai pionir dalam pendidikan lingkungan, tetapi juga mencerminkan komitmen daerah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan berbasis lingkungan hidup.
Upaya ini sejalan dengan visi nasional untuk menciptakan generasi muda yang lebih peduli terhadap pelestarian alam dan masa depan planet ini.