RANS303 INDOSEVEN RANS303

Ekonom: Kelas Menengah RI Turun Kasta Akibat Covid-19 dan Kenaikan Harga Beras

Syahjehan Rahmah - Jumat, 30 Agustus 2024 | 21:05 WIB

Post View : 2

Pekerja memindahkan Galon air mineral dengan alat berat di distributor Aqua di kawasan Jakarta, Selasa (4/6/2024). (BANUATERKINI/CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ekonomi Bambang Brodjonegoro menyatakan penurunan kelas menengah di Indonesia bukan hanya disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan PHK, tetapi juga kebiasaan seperti penggunaan air kemasan.

Banuaterkini.com, JAKARTA Kondisi diperburuk oleh kenaikan suku bunga dan harga beras akibat El Nino, yang membuat sebagian kelas menengah turun kasta. 

Ekonom senior Bambang Brodjonegoro mengungkapkan turunnya tingkat ekonomi kelas menengah di Indonesia bukan semata-mata karena pandemi Covid-19 dan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurutnya, kebiasaan sehari-hari seperti kebutuhan terhadap air kemasan juga turut mempengaruhi daya beli masyarakat kelas menengah.

"Selama ini secara tidak sadar itu sudah menggerus income kita secara lumayan dengan style kita yang mengandalkan semua kepada air galon, air botol dan segala macamnya," kata Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jumat (30/08/2024)

Dikutip dari CNN Indonesia, mantan Menteri Keuangan ini menjelaskan bahwa kebiasaan mengkonsumsi air dalam kemasan tidak terjadi di semua negara.

Di negara maju, misalnya, masyarakat kelas menengah lebih terbiasa memanfaatkan air minum yang disediakan secara massal oleh pemerintah di tempat-tempat umum.

"Daya beli kelas menengahnya aman karena untuk air pun mereka tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak," tambahnya.

Bambang menekankan bahwa kebutuhan air minum hanyalah salah satu dari banyak faktor yang menyebabkan kelas menengah turun ke kelas ekonomi yang lebih rendah. Menurutnya, faktor utama yang menumbangkan kelas menengah di Indonesia adalah pandemi Covid-19.

"Penyebabnya itu variatif. Karena kan kita lihat datanya dari 2019 ke 2023. Jadi penyebab pertama adalah Covid," ucapnya.

"Jangan lupa loh Covid itu terjadi 2 tahun dan yang terjadi pada waktu itu ada kelas menengah yang kehilangan pekerjaan dan kelas menengah yang bisnisnya berhenti atau bangkrut," ungkap Bambang.

Setelah pandemi mereda, masyarakat kembali menghadapi tantangan ekonomi lain, seperti kenaikan suku bunga yang tinggi. Kenaikan ini, menurut Bambang, juga memberikan tekanan pada perekonomian kelas menengah.

"Jadi saya melihatnya kombinasi yang dimulai dari Covid, kemudian diperpanjang dengan tingkat bunga tinggi, nilai tukar melemah, apa-apa jadi mahal," jelasnya.

Bambang juga menyoroti dampak kenaikan harga beras akibat El Nino yang menambah tekanan pada daya beli kelas menengah. Meskipun inflasi secara umum stabil, kenaikan harga beras ini cukup signifikan mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat.

"Kombinasi itulah yang membuat sebagian kelas menengah itu turun ke aspiring middle class," pungkasnya.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev