Aula pertemuan di SMAN 7 Banjarmasin tiba-tiba ambruk pada Senin siang (09/09/2024), tepat saat puluhan siswa baru memasuki ruangan untuk mengikuti sosialisasi. Ketegangan mencekam terjadi ketika sebagian lantai aula runtuh, memicu teriakan panik dan kekacauan di antara siswa yang berusaha menyelamatkan diri.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Dari video yang beredar di sejumlah platform media sosial memperlihatkan kepanikan sejumlah siswa dan guru yang berada di dalam aula yang ambruk. Terlihat dalam video para siswa dan guru berupaya mengevakuasi siswa yang terseret lantai yang ambruk.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin langsung bergerak cepat setelah menerima laporan darurat.
Kepala Pelaksana BPBD, Husni Thamrin, mengungkapkan bahwa kejadian ini diduga akibat fondasi bangunan aula yang sudah lapuk. Fondasi yang tidak kuat lagi menahan beban akhirnya patah dan menyebabkan ambruknya sebagian lantai aula yang sudah berusia 50 tahun tersebut.
"Kami langsung mengirim tim untuk melakukan evakuasi dan asesmen di lokasi," ujar Husni Thamrin seperti dikutip dari Antara.
Dua siswi, Maulida dan Salsabila, menjadi korban insiden ini. Keduanya mengalami trauma dan luka ringan, sehingga segera dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis.
Kejadian ini terjadi di tengah sosialisasi sekolah yang baru saja dimulai. Sekitar 40 siswa berada di dalam aula saat sebagian lantai ambruk.
"Ambruknya lantai aula terjadi begitu cepat, untung saja belum semua siswa masuk ke dalam ruangan," jelas Kepala SMAN 7 Banjarmasin, Arjudin. Salah satu siswa yang terdampak mengalami trauma berat dan harus segera dilarikan ke rumah sakit.
Polsek Banjarmasin Timur, dipimpin oleh Kanit Reskrim Ipda Partogi Hutahaean, bergerak cepat menuju lokasi kejadian.
Mereka langsung memasang garis polisi di sekitar area yang ambruk untuk memastikan tidak ada yang masuk sembarangan, sambil melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kondisi bangunan yang kini dinilai berbahaya.
"Bangunan aula ini memang sudah berusia sekitar 50 tahun," ujar Kepala Sekolah Arjudin. "Untuk sementara, aula akan ditutup total hingga ada langkah perbaikan yang signifikan," tambahnya.
Meskipun hanya menimbulkan luka ringan pada beberapa siswa, peristiwa ini menyisakan trauma mendalam bagi mereka yang ada di dalam aula saat insiden terjadi.
Pihak sekolah dan BPBD kini bekerja sama untuk memastikan keselamatan siswa di masa mendatang, sambil melakukan asesmen menyeluruh pada bangunan-bangunan lainnya di area sekolah yang berpotensi membahayakan.
Bencana ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak bahwa keselamatan di lingkungan pendidikan harus selalu diprioritaskan, terutama dengan bangunan tua yang rentan mengalami kerusakan.