Outstanding pinjaman fintech di Kalimantan Selatan per Juli 2024 tercatat sebesar Rp743 miliar dengan 244.807 entitas penerima pinjaman aktif.
Pertumbuhan ini mencapai 49,30 persen secara yoy, mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis teknologi.
Di sektor pasar modal, Kalimantan Selatan juga mencatatkan pertumbuhan signifikan, dengan peningkatan nilai transaksi saham sebesar 33,49 persen hingga Agustus 2024.
Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah investor individu yang tercatat mencapai 170.190 akun Single Investor Identification (SID).
Selain mendorong pertumbuhan kredit dan penyaluran pembiayaan, OJK Provinsi Kalimantan Selatan juga berfokus pada edukasi keuangan.
Sepanjang 2024, OJK telah melaksanakan 61 kegiatan edukasi yang diikuti oleh lebih dari 7.928 peserta, mencakup berbagai kalangan seperti pelajar, petani, nelayan, hingga pelaku UMKM.
Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan mendukung program inklusi keuangan.
Untuk memperkuat akses keuangan di daerah, OJK juga berperan aktif dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Salah satu inisiatif yang didorong adalah program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) yang telah dinikmati oleh 4.955 debitur di Kalimantan Selatan dengan total penyaluran mencapai Rp52 miliar hingga Juni 2024.
OJK Kalimantan Selatan, di bawah pimpinan Agus Maiyo, berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat di seluruh wilayah.