Perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga Agustus 2024 tetap kuat meskipun menghadapi berbagai tekanan ekonomi. Aktivitas masyarakat yang meningkat saat perayaan Hari Kemerdekaan RI turut mendukung stabilitas ekonomi, sementara proyek pemerintah tetap berjalan dengan baik.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Perekonomian Kalsel menunjukkan ketangguhan ekonominya hingga Agustus 2024, meskipun menghadapi tekanan eksternal.
Berdasarkan laporan, perekonomian Kalsel hingga Agustus 2024 menunjukkan daya tahan yang baik meskipun harus menghadapi tantangan ekonomi global.
Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator positif seperti deflasi 0,36% (month-to-month) pada bulan Agustus, lebih rendah dari rata-rata nasional, serta neraca perdagangan yang kembali mencatat surplus sebesar US$917,66 juta.
Dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian regional, pemerintah dan masyarakat di Kalsel terus aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk saat perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada Agustus lalu.
Aktivitas masyarakat yang tinggi terkait perayaan ini berdampak pada pengeluaran yang turut mendukung ekonomi lokal melalui acara seremonial, lomba olahraga, kesenian, dan berbagai kegiatan lainnya.
Selain itu, belanja pemerintah tetap berjalan sesuai rencana, dengan alokasi signifikan untuk proyek infrastruktur yang dilaksanakan pada bulan tersebut.
Pemerintah daerah juga terus melanjutkan pengeluaran belanja untuk berbagai program, yang menjadi pendorong utama stabilitas ekonomi di Kalsel.
Kondisi perekonomian Kalsel tersebut terungkap saat Publikasi ALCo Regional Kalimantan Selatan untuk realisasi hingga 31 Agustus 2024, yang diadakan di Banjarbaru.
Dalam acara yang dihadiri sejumlah pemangku kebijakan bidang ekonomi Kalsel tersebut, menyoroti capaian-capaian dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kalsel, termasuk strategi untuk mencapai target hingga akhir tahun 2024.
Realisasi pendapatan negara di Kalsel hingga Agustus 2024 mencapai Rp13,46 triliun atau 59,27% dari target, meski mengalami penurunan sebesar 17,10% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh positif sebesar 11,64%, menunjukkan bahwa masih ada beberapa sektor yang menunjukkan pertumbuhan meski ada penurunan di sektor lain seperti pertambangan dan pertanian.
Dalam hal belanja negara, realisasi total belanja telah mencapai Rp24,79 triliun atau 64,00% dari pagu anggaran.
Komponen terbesar berasal dari Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp19,12 triliun, sementara belanja pemerintah pusat mencapai Rp5,77 triliun. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan serapan anggaran, terutama belanja modal, guna mendukung pembangunan di daerah.
Melalui kegiatan tersebut, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya melakukan akselerasi dalam penggunaan anggaran dan memastikan bahwa alokasi belanja dapat dimanfaatkan secara optimal.
Hal ini menjadi penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalsel, yang meskipun dihadapkan pada tantangan, tetap menunjukkan tren positif dalam berbagai indikator ekonomi.
Dengan neraca perdagangan yang masih mencatat surplus dan tingkat inflasi yang terkendali, pemerintah Kalsel optimis dapat mempertahankan kestabilan ekonomi hingga akhir 2024.
Pemerintah juga berkomitmen untuk melanjutkan berbagai program infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah ini.