Pasien diabetes berisiko lebih tinggi terkena asma, dengan hubungan timbal balik yang signifikan. Studi terbaru di pertemuan EASD di Madrid mengungkapkan bahwa penderita diabetes hampir dua kali lipat lebih mungkin terkena asma, sementara penderita asma 28 persen lebih berisiko mengembangkan diabetes.

Banuaterkini.com, MADRID - Menurut sebuah studi terbaru, pasien diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena asma, dengan hubungan antara kedua kondisi ini bersifat timbal balik. 

Studi yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan European Association for the Study of Diabetes (EASD) di Madrid, Spanyol, mengungkapkan bahwa individu dengan diabetes hampir dua kali lipat lebih berisiko menderita asma. Sebaliknya, orang dengan asma memiliki kemungkinan 28% lebih besar untuk mengembangkan diabetes.

"Angka asma dan diabetes tipe 2 secara global terus meningkat. Kondisi ini berdampak negatif pada kualitas hidup dan diperkirakan akan meningkatkan beban medis dan ekonomi. Namun, mekanisme di balik hubungan ini masih belum jelas, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut." kata Dr. Nam Nguyen, pemimpin penelitian, dilansir dari Medical Daily, Rabu (11/9/2024). 

Peneliti melakukan meta-analisis yang melibatkan data dari 17 juta peserta dalam 14 studi, serta tinjauan sistematis dari empat basis data jurnal medis untuk memperkirakan hubungan antara asma dan diabetes.

"Hasilnya menunjukkan bahwa asma dan diabetes memiliki hubungan timbal balik. Individu dengan asma 28% lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2, sementara pasien diabetes tipe 2 hampir dua kali lebih mungkin (83%) mengembangkan asma," jelas Dr. Nguyen dalam siaran pers.

Studi ini juga menunjukkan bahwa hipertensi dan dislipidemia (kadar lemak darah yang tidak sehat seperti kolesterol) berkontribusi terhadap peningkatan risiko asma dan diabetes tipe 2.

"Keparahan asma terkait dengan risiko yang lebih tinggi untuk diabetes tipe 2, dengan risiko meningkat seiring dengan keparahan. Namun, durasi asma tidak terkait dengan risiko diabetes tipe 2," tambah Dr. Nguyen.

Berdasarkan temuan ini, Dr. Nguyen mendorong peningkatan kesadaran dan pencegahan, terutama di kalangan pasien dengan diabetes tipe 2 atau asma. Bagi pasien asma, skrining untuk prediabetes dan penanganan dini dianggap penting untuk mencegah diabetes tipe 2.