Untuk menanggulangi kasus bullying di kalangan remaja, Rumah Zakat Kalimantan Selatan (Kalsel) mengambil langkah serius dengan menghadirkan praktisi parenting dan keluarga.

Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Program ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan resiliensi dan pengelolaan emosi, sehingga mampu mencegah dan melawan bullying di lingkungan sekolah.

Representatif Manager Rumah Zakat Kalsel, M Luthfi Alfin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap peningkatan kasus bullying di kalangan remaja.

Menurut data survei yang mereka lakukan, pada tahun 2024 sudah terjadi 24 kasus bullying di Banjarmasin.

“Kami ingin berperan aktif dalam mengatasi fenomena ini, dengan fokus memberikan pemahaman pada remaja agar tidak hanya terhindar dari bullying, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan,” ujar Alfin pada acara yang digelar Sabtu (28/09/2024).

Sebanyak 294 siswa SMA/SMK sederajat dari berbagai sekolah di Banjarmasin diundang untuk mengikuti kegiatan ini, didampingi oleh guru-guru mereka.

Rumah Zakat menggandeng praktisi parenting untuk memberikan pelatihan yang berfokus pada penguatan karakter dan resiliensi, agar para siswa dapat mengelola emosi dengan baik serta berani menolak segala bentuk perundungan.

“Kami berharap, para peserta bisa menjadi pelopor gerakan anti-bullying di sekolah masing-masing, bukan menjadi korban ataupun pelaku,” tambah Alfin.

Tidak hanya berhenti di sini, Rumah Zakat Kalsel juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas dampak positif dari program ini.