Kasus dugaan gratifikasi terkait penggunaan jet pribadi oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution, kini masuk ke fase yang lebih rumit. Semula, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana untuk memanggil Bobby guna mengklarifikasi asal-usul penggunaan fasilitas mewah tersebut.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Namun, rencana ini berubah setelah laporan dari masyarakat diterima oleh Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM).

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengonfirmasi bahwa kasus yang menyita perhatian publik ini tidak lagi berada di Direktorat Gratifikasi, melainkan sudah dialihkan untuk telaah lebih lanjut oleh PLPM.

Artinya, KPK tidak lagi bisa langsung memanggil Bobby, karena laporan harus diproses terlebih dahulu. Tessa menjelaskan bahwa peralihan ini bukan berarti fokus pada kasus Bobby hilang, namun penyelidikannya kini berada pada jalur berbeda.

“Fokus penanganannya sudah berpindah ke direktorat lain, bukan lagi gratifikasi,” jelas Tessa kepada wartawan, Senin (09/09/2024) seperti dikutip dari Kompas.com.

Proses telaah ini menjadi langkah awal sebelum KPK dapat memutuskan tindakan lebih lanjut.

Sebelumnya, foto-foto Bobby bersama istrinya, Kahiyang Ayu, tengah menaiki jet pribadi sempat viral di media sosial. Hal ini memicu desas-desus di masyarakat dan mendorong KPK untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut.

Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, sempat menyatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji keaslian foto tersebut sebelum mengirim surat pemanggilan.

Publik pun bertanya-tanya, apakah fasilitas mewah itu didanai oleh uang pribadi atau ada unsur gratifikasi di dalamnya. Hingga kini, belum ada klarifikasi lebih lanjut dari Bobby Nasution terkait asal-usul penggunaan jet pribadi tersebut, meski ia telah mengakui pernah menaiki jet pribadi.