"Di zaman sekarang, kita enggak perlu kalah dengan situasi. Kita yang harus menjadi pemenangnya, termasuk di dunia digital," tambah Andika.

Meski tidak menggunakan baliho atau kaos kampanye, Andika tetap optimis bahwa strategi pendekatan digital ini efektif untuk memperkenalkan dirinya kepada masyarakat.

"Sekalipun kita tidak punya baliho, tidak punya kaos, tapi kita punya cara untuk menunjukkan saya dengan Mas Hendi. Kalau mereka kenal, mereka pasti sayang. Kalau mereka sayang, semoga mereka memilih," jelasnya.

Selain itu, Andika juga menyinggung pentingnya ponsel pintar sebagai alat kampanye yang praktis. Menurutnya, keberadaan teknologi sudah cukup untuk membantu masyarakat mengenal calon-calon pemimpin mereka, tanpa harus memasang alat kampanye fisik yang konvensional.

"Dengan hanya menggunakan ponsel, kita bisa menunjukkan siapa saya, siapa Mas Hendi. Ini era digital, semua orang bisa mencari informasi dengan mudah," tegasnya.

Sebagai informasi, PDI-P telah memberikan rekomendasi resmi kepada Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah periode 2024-2029.

Sementara itu, pasangan Abu Nafi dan Andika Adikrishna juga telah direkomendasikan sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Blora.

Strategi unik ini diharapkan dapat membawa Andika dan Hendrar lebih dikenal masyarakat Jawa Tengah, terutama di kalangan generasi muda yang semakin terbiasa dengan teknologi digital.