15 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Teridentifikasi

Redaksi - Senin, 14 Juli 2025 | 07:29 WIB

Post View : 1

Proses pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya (BANUATERKINI/Detik.com/Istimewa)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 15 dari 17 jenazah korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang karam di Selat Bali pada 2 Juli lalu.

Banuaterkini.com, SURABAYA - Proses identifikasi dua jenazah lainnya masih berlangsung dengan metode pencocokan data medis dan properti antemortem dari pihak keluarga.

Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, AKBP dr. Adam Bimantoro, Sp.An., TI, FCC, M.Biomed., menyampaikan bahwa proses identifikasi harus dilakukan secara hati-hati dan tidak bisa tergesa-gesa.

“Kami mengutamakan ketelitian agar identitas korban benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya, seperti dikutip dari detik.com (13/7/2025).

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Berdasarkan manifes resmi, kapal tersebut mengangkut 53 penumpang, 12 awak kapal, serta 22 unit kendaraan.

Namun, dalam praktiknya, dugaan ketidaksesuaian jumlah penumpang mengemuka akibat adanya kebijakan yang tidak mewajibkan tiket individual bagi penumpang dalam kendaraan.

Kondisi ini dinilai menyulitkan proses identifikasi dan pendataan korban secara akurat.

Seperti dikutip dari Bisnis.com (8/7/2025), DPR menyatakan keprihatinan terhadap regulasi penyeberangan yang longgar dan menghambat klaim asuransi serta pertanggungjawaban pasca tragedi.

Hingga hari ke-11 operasi pencarian dan evakuasi, total 17 jenazah berhasil ditemukan, dan 30 orang dinyatakan selamat.

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polri, TNI, serta relawan masih terus melakukan penyisiran di perairan Selat Bali guna menemukan korban lainnya yang masih hilang.

Pencarian diperpanjang hingga Senin mendatang mengingat belum semua korban ditemukan, seperti dilaporkan detik.com (13/7/2025).

Jenazah yang telah teridentifikasi mulai diserahkan kepada pihak keluarga melalui rumah sakit yang ditunjuk.

Salah satunya adalah jenazah atas nama Muhlason (50), warga Pasuruan, yang telah diserahkan oleh tim DVI melalui RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Sementara itu, dua jenazah yang belum teridentifikasi masih berada di RSUD Blambangan dan RS Bhayangkara Pusdik Gasum Porong, seperti dilaporkan oleh Pikiran Rakyat (13/7/2025).

Tim DVI juga mengimbau kepada keluarga korban yang belum menerima kepastian mengenai anggota keluarganya agar segera berkoordinasi melalui posko antemortem atau menghubungi call center DVI di nomor 085190447911, sebagaimana diinformasikan oleh detik.com (13/7/2025).

Sementara itu, penyelidikan penyebab karamnya kapal masih terus dilakukan.

Berdasarkan laporan awal, diduga kapal mengalami kebocoran di ruang mesin saat tengah menghadapi gelombang laut setinggi 1,7 hingga 2,5 meter.

Penyelidikan lebih lanjut melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kepolisian, serta otoritas pelayaran.

Seperti dikutip dari Radar Buleleng (3/7/2025), proses evakuasi bangkai kapal juga tengah dirancang guna memudahkan investigasi teknis lebih lanjut.

Pihak berwenang menegaskan bahwa insiden ini menjadi pelajaran penting mengenai urgensi pengetatan pengawasan pelayaran penumpang dan pentingnya akurasi data manifes dalam setiap pelayaran untuk keselamatan dan perlindungan hukum para penumpang. 

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman

Halaman:
Baca Juga :  Semeru Erupsi Lagi, Muntahkan Lahar Setinggi 700 Meter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev