Malang nian nasib keluarga ini yang tewas akibat tertimbun longsor di lokasi tambang Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (07/07/2024).
Banuaterkini.com, GORONTALO - Data Basarnas Gorontalo menyebutkan, korban terdiri dari ibu beserta anaknya. Sang ibu bernama Fatma Apita berusia 40 tahun dan anaknya Dewa Saputra Kunye usia 3 tahun.
Basarnas Gorontalo menyatakan jumlah korban terdampak akibat bencana longsor di area mencapai 72 orang termasuk ibu anaknya.
"Update data jumlah korban longsor sampai sore ini pukul 16.26 WITA, sebanyak 72 korban," kata Kepala Basarnas Gorontalo, Heriyanto, Senin (08/07/2024).
Bencana longsor yang terjadi sejak Minggu (07/07/2024) kemarin, menyebabkan 10 orang meninggal dunia akibat tertimbun material longsor. Sementara 22 orang selamat dan puluhan orang dilaporkan hilang.
Hingga berita ini diturunkan, suami Fatma, Rudin Kunye, merupakan salah satu korban yang masih dalam pencarian Basarnas Gorontalo dan para relawan.
Komandan Regu Basarnas Gorontalo, Salama mengungkapkan, ibu dan anak ini merupakan warga Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Keluarga tersebut diduga tertimpa material longsor saat berada di salah satu bangunan yang dijadikan tempat jualan.
"Jadi suami istri memang berjualan di lokasi tambang. Anak mereka juga dibawa ke sana. Longsor dari atas kemudian menimpa tempat jualan mereka yang ada di bawah," kata Salama, dilansir Beritasatu.com, Senin (08/07/2024).
Ia juga mengatakan, balita yang jadi korban sudah tiba di rumah duka dan sudah dikebumikan. Sementara itu, sang ibu Fatma Apita baru tiba di rumah duka, Minggu (07/07/2024) malam.
"Suaminya belum ditemukan masih dicari. Pencarian dilakukan dengan cara menggali timbunan longsor," terang Salama.
Pencarian korban dihentikan sementara pada Minggu malam karena situasi di lokasi sangat gelap dan hujan. Selain itu, petugas hanya menggunakan alat seadanya dalam melakukan pencarian.
Rencananya pencarian akan dilanjutkan pada Senin (08/07/2024) pagi dengan mengerahkan Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, serta relawan dari masyarakat. (Beritasatu.com).