Dukungan untuk Timnas China kian memudar setelah rentetan hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pelatih Branko Ivankovic menjadi sasaran kritik tajam, baik dari suporter maupun media, setelah tim asuhannya mengalami dua kekalahan berturut-turut di Grup C.
Banuaterkini.com, JAKARTA - China, yang berada di posisi terbawah grup, hanya mampu mencetak satu gol dan kebobolan sembilan kali dalam dua pertandingan.
Kekalahan memalukan 0-7 dari Jepang pada laga pembuka (7/9/2024) di Stadion Saitama dan kekalahan 1-2 dari Arab Saudi di kandang sendiri (10/11/2024), meskipun lawan bermain dengan 10 pemain, membuat frustrasi para pendukung.
Dikutip dari Bola.com, Setelah kekalahan dari Arab Saudi, cemoohan keras memenuhi Stadion Dalian Suoyuwan. Di platform media sosial Weibo, tagar "Sepak bola China.
Tidak ada harapan" dan "Ivankovic mundur" langsung menjadi tren, memperlihatkan kekecewaan mendalam dari suporter. Banyak dari mereka yang merasa Timnas China sudah kehilangan arah dan harapan di bawah kepemimpinan Ivankovic.
Media pemerintah China, People's Daily, juga turut mengkritisi kinerja Ivankovic. Dalam komentarnya, People's Daily menyebut Ivankovic tidak mampu mengelola tim dengan baik, bahkan menggunakan pepatah militer,
"Jika seorang jenderal tidak kompeten, tentara akan kelelahan," untuk menggambarkan situasi Timnas China.
Kritik tajam ini juga mengarah pada keputusan taktik dan pergantian pemain yang dianggap tidak efektif.
Dengan dua kekalahan ini, masa depan Ivankovic sebagai pelatih Timnas China kini berada di ujung tanduk, dan tuntutan untuk perubahan semakin kuat dari berbagai pihak.