Timnas Indonesia terus memacu langkah untuk memperkuat skuad Garuda. Lima nama pemain keturunan kini menjadi fokus dalam proses naturalisasi, baik untuk kategori U20 maupun senior. Langkah ini diharapkan mampu mendongkrak performa Indonesia di berbagai turnamen internasional.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut, meski ada sejumlah kendala, proses ini dilakukan untuk memperkuat Timnas menghadapi turnamen besar, seperti Piala Asia U20, Kualifikasi Piala Dunia 2026, hingga SEA Games 2025.
Berikut lima pemain yang sedang dalam proses naturalisasi:
Bek tengah dari akademi NEC Nijmegen U21 ini diharapkan tampil pada Piala Asia U20 2025.
Namun, proses naturalisasinya tertunda karena reses DPR-RI hingga 20 Januari 2025, melewati batas pendaftaran pemain ke AFC pada 13 Januari 2025.
“DPR mendukung, tetapi jadwal reses menjadi kendala utama,” ujar Erick Thohir, dikutip dari Tribunews.com.
Kendati begitu, PSSI tetap berkomitmen melanjutkan proses Dion untuk turnamen mendatang, seperti SEA Games 2025.
Pemain FC Emmen yang bermain di posisi bek kiri ini juga berada dalam daftar naturalisasi untuk Timnas U20.
Sayangnya, kendala yang sama dengan Dion membuat Tim Geypens harus absen di Piala Asia U20 2025.
Namun, peluangnya untuk turnamen lain masih terbuka lebar.
Berpindah ke kategori senior, striker Oxford United, Ole Romeny, menunjukkan progres signifikan.
Proses administrasinya kini dalam tahap akhir dan dipercepat untuk memastikan ia dapat memperkuat Timnas di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret mendatang.
“Proses surat-menyurat untuk Ole sudah dalam keadaan advance,” ujar Erick Thohir.
Kehadirannya akan menjadi tambahan daya gedor di lini depan Garuda.
Eks gelandang Crystal Palace yang kini memperkuat Royal Antwerp juga dalam proses naturalisasi.
Meski belum bertemu langsung dengan Erick Thohir, tahap administrasi untuk Jairo sudah berjalan.
Namun, belum ada kepastian apakah prosesnya akan selesai sebelum laga Maret 2025.
Pemain LOSC Lille, Mitchel Bakker, menjadi prospek menarik dengan kemampuan bermain di dua posisi—bek kiri dan gelandang bertahan.
Namun, proses naturalisasinya terhambat regulasi FIFA yang mensyaratkan garis keturunan maksimal dari kakek atau nenek.
“Kami masih mencari dokumen yang diperlukan. Kalau lolos, Bakker bisa jadi tambahan luar biasa,” kata Erick Thohir.
Dengan tinggi 189 cm dan pengalaman di Liga Prancis, Bakker diproyeksikan menjadi pemain kunci Timnas Indonesia.
Proses naturalisasi ini menjadi langkah strategis PSSI untuk membawa Timnas Indonesia bersaing di level internasional.
Dengan kombinasi pemain keturunan dan bakat lokal, Garuda diharapkan mampu tampil lebih kompetitif di berbagai ajang, dari Piala Asia hingga Kualifikasi Piala Dunia.