Sebuah terobosan inovatif muncul dari Desa Cindai Alus, Kabupaten Banjar, di mana mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memperkenalkan konsep Budidaya Ikan Dalam Ember, yang dikenal sebagai Budikdamber.

Banuaterkini.com, MARTAPURA - Inovasi yang dilaukan pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tahun 2024 ini telah mengubah pandangan masyarakat setempat tentang bagaimana memanfaatkan lahan terbatas untuk budidaya ikan dan tanaman secara bersamaan.

Konsep Budikdamber, yang sederhana namun berdampak besar, menjadi sorotan utama karena kemampuannya untuk dijalankan di lahan sempit dengan sistem air yang dapat diputar ulang.

Hal ini membuatnya sangat hemat dan praktis untuk diterapkan di pekarangan rumah. Program ini mendapat sambutan hangat dari warga Rt 07 Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar yang antusias mengikuti sosialisasi Budikdamber.

"Sangat bagus dan bisa untuk menghiasi pekarangan rumah, khususnya di wilayah rumah yang sempit," ujar Pak Mukhidi, Ketua Rt Desa Cindai Alus.

Mahasiswa KKN tidak hanya memperkenalkan konsep ini, tetapi juga memberikan pelatihan intensif kepada warga. Mereka menunjukkan cara membuat dan merawat Budikdamber, sehingga warga dapat menjalankannya secara mandiri.

"Kami harap dengan adanya sosialisasi Budikdamber ini bisa memberikan manfaat kepada warga Desa Cindai Alus," kata Gopur, salah satu mahasiswa KKN, Minggu (04/08/2024).

Gopur juga berharap warga bisa terus menjalankan Budikdamber secara mandiri bahkan setelah mahasiswa KKN kembali kampus.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, program ini diharapkan mampu menjadi solusi berkelanjutan bagi masyarakat Desa Cindai Alus dalam mengoptimalkan lahan terbatas untuk budidaya ikan dan tanaman.