Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, baru-baru ini menjadi saksi sebuah inovasi menarik yang diusung oleh 15 mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mereka.

Banuaterkini.com, MARTAPURA - Di bawah arahan dosen pembimbing, Siti Aisyah, para mahasiswa ini berhasil mengangkat potensi lokal yang selama ini terabaikan, yakni camilan Akar Pinang.

Program unggulan KKN yang digelar pada Sabtu (03/08/2024) ini difokuskan pada pengolahan ikan menjadi camilan Akar Pinang sebagai produk bernilai jual tinggi.

Desa Cindai Alus memang memiliki produksi camilan Akar pinang yang melimpah, namun masyarakat setempat belum banyak yang menyadari potensi ekonominya.

Melalui kegiatan ini, para mahasiswa berusaha membuka mata masyarakat tentang peluang bisnis baru yang dapat meningkatkan perekonomian desa.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh para mahasiswa dan bimbingan dari Ibu Siti Aisyah. Kami berharap inovasi ini dapat menjadi solusi bagi kurangnya tempat pengolahan ikan di desa kami, dan memberikan alternatif ekonomi yang baru," ungkap Sekretaris Desa Cindai Alus, Achmad Muchlis kepada Banuaterkini.com, Jumat (08/08/2024). 

Selain pengolahan camilan Akar Pinang ini, mahasiswa juga mengadakan sosialisasi dan pelatihan teknis terkait manfaat serta pemasaran produk akar pinang tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar memperkenalkan produk baru, tetapi juga bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Menurut dosen pembimbing, Siti Aisyah antusiasme warga mengikuti kegiatan tersebut terlihat jelas selama penyuluhan dan demonstrasi berlangsung.