Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel mengaku kecewa dan menilai Ketua DPRD Kalsel H Supian HK agar tidak peka pada suara rakyat karena absen saat unjuk rasa mahasiswa hari ini, Jumat (23/08/2024)
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Aksi mahasiswa yang dijaga ketat ratusan aparat dari Polresta Banjarmasin bermaksud menyampaikan aspirasi penolakan mereka kepada DPR RI yang berupaya mengesahkan RUU Pilkada dengan tergesa-gesa pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketidakhadiran Supian HK yang juga Ketua harian Partai Golkar Kalsel ini memicu kemarahan dan penilaian negatif bahwa pimpinan dewan tidak peka terhadap suara rakyat yang mereka wakili.
Dalam aksi yang berlangsung sejak pukul 14,59 Wita itu, mahasiswa meminta agar diizinkan masuk ke ruang paripurna DPRD untuk menyampaikan langsung tuntutan mereka.
Namun, permintaan ini ditolak, oleh Wakil Sekretaris Komisi I DPRD, Suripno Sumas yang menemui pengunjuk rasa, sehingga terjadi ketegangan antara mahasiswa dan aparat keamanan yang berjaga di lokasi.
Saling dorong pun tak terhindarkan ketika massa berusaha menerobos masuk ke gedung dewan.
Meskipun Suripno Sumas, sempat mencoba meredam ketegangan dengan berdialog bersama koordinator aksi, mahasiswa tetap merasa kecewa karena yang mereka inginkan adalah bertemu langsung dengan Ketua DPRD Kalsel.
Kekecewaan ini semakin memuncak ketika Supian HK, yang dinilai sebagai tokoh kunci dalam mendengarkan aspirasi rakyat, tidak menunjukkan batang hidungnya, karena beralasan sedang berada di daerah pemilihannya.
Mahasiswa menilai hal ini sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap isu-isu penting yang berkembang di tengah masyarakat akhir-akhir ini.
"Revolusi! Revolusi!" teriak mahasiswa yang terus bertahan di jalan depan gedung dewan, sambil menuntut agar Ketua DPRD Kalsel keluar menemui mereka.
Mereka menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa, melainkan bentuk kekecewaan terhadap lembaga yang seharusnya menjadi perpanjangan tangan rakyat, namun nyatanya justru menghindar dari tanggung jawabnya.
Hingga sore hari, ribuan mahasiswa masih bertahan di lokasi, menunggu langkah nyata dari para wakil rakyat, khususnya Ketua DPRD Kalsel, yang mereka harapkan bisa menunjukkan kepedulian dan keberpihakan kepada masyarakat.