Menurut Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat ini, dirinya bermimpi bisa membangun infrastruktur AKPJ yang lebih lengkap di bandingkan sekarang yang serba masih terbatas seperti asrama yang memadai, rumah dosen, dan kandang sapi permanen termasuk workshop.
"Kami ingin memastikan lulusan kami bisa langsung terjun ke dunia kerja atau menjadi wirausahawan mandiri," imbuhnya.
Salah satu inovasi pendanaan yang diciptakan oleh AKPJ adalah melalui program Qurban++, di mana hasil penjualan sapi qurban dijadikan sebagai sumber pembiayaan pendidikan gratis di AKPJ.
"Program (qurban ++) ini menjamin kualitas sapi sesuai standar kesehatan dan ber
at, dengan mekanisme yang transparan dan ramah pembeli," jelas dia.
Meski berjuang "sendirian" dan dengan biaya yang terbatas, dedikasi Prof Udiansyah dan AKPJ mendapat apresiasi nasional dengan dianugerahkannya Penghargaan Bela Negara dari Kementerian Pertahanan.
Penghargaan ini mengakui kontribusi nyata AKPJ yang digagas Prof Udiansyah dalam membangun pendidikan inklusif yang mendukung kemandirian ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan nasional.
"Dukungan ini adalah bukti bahwa usaha kami diapresiasi, tetapi perjalanan masih panjang. Kami berharap lebih banyak kolaborasi dari sektor swasta untuk mempercepat pengembangan kampus," ujar Prof Udiansyah.
Prof Udiansyah menuturkan, meskipun hingga kini, mahasiswa AKPJ sebagian besar baru berasal dari daerah Tanah Laut dan Kotabaru, ia berharap ke depan bisa memberikan kesempatan kepada pemuda dari berbagai daerah di Kalsel
Makanya, Prof. Udiansyah juga memiliki visi agar AKPJ yang ia dirikan tidak hanya terbatas pada pendidikan D2 pengembangbiakan sapi.