Laporan: Muhammad Helmi Nafarin
Untuk bisa bersaing di dunia kerja di tengah tingginya tingginya angka pengangguran dan ketatnya persaingan di bursa kerja, maka diperlukan strategi agar bisa merebut pasar kerja, salah satunya adalah dengan meningkatkan keterampilan dan daya saing dirinya.
Karang Intan, Banuaterkini.com - Hal itu terungkap saat puluhan mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari, melaksanakan sosialisasi di SMAN 2 Karang Intan, Senin (27/11/2023).
Kegiatan sosialisasi yang mengusung tema "Mengatasi Sempitnya Lapangan Kerja bagi Pemuda di Era Modern" itu diikuti oleh 25 orang pelajar Kelas 12 SMAN 1 Karang Intan yang berasal dari berbagai jurusan.
Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Sekolah (Kepsep) SMAN 1 Karang Intan, Hj. Lutfiani, Dosen Fisip Uniska, MS Shiddiq, dan beberapa orang guru SMAN 1 Karang Intan.
Ketua Pelaksana sosialisasi, Bayu Krisna, menjelaskan bahwa kegiatan yang mereka laksanakan dalam rangka melaksanakan tugas salah satu mata kuliah yang sedang mereka ikuti yaitu Komunikasi Pembangunan.
"Kami mendapat tugas untuk mensosialisasikan berbagai pesan pembangunan dan motivasi sesuai dengan mata kuliah yang dijakarkan yaitu Komunikasi pembangunan," terang Bayu.
Kepsek SMAN 1 Karang Intan, Hj Lutfiani, menyambut baik dan memberikan apresiasi pada kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan 13 orang mahasiswa Ilkom FISIP Uniska.
Dia mengharapkan, melalui kegiatan tersebut para siswanya memiliki gambaran bagaimana peluang dan tantangan dunia kerja yang bakal di hadapinya di era modern sekarang ini.
"Semoga kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan para mahasiswa FISIP Uniska hari ini bermanfaat bagi anak-anak didik kami," harapnya.
Sementara itu Dosen Ilmu Komunikasi Fisip Uniska, MS Shiddiq, menegaskan bahwa kehadiran pihaknya di SMAN 1 Karang Intan merupakan bagian dari upaya Uniska untuk menyiapkan mahasiswanya untuk siap terjun ke masyarakat.
Pasalnya, kata Shiddiq, tantangan sebenarnya para mahasiswa adalah bagaimana menyiapkan dirinya untuk terjun ke lapangan, yaitu masyarakat.
Jadi, kata dia, pihaknya selalu mendorong para mahasiswa untuk memiliki keterampilan verbal dan membangun jaringan dengan berbagai komponen masyarakat untuk kepentingannya di masa depan.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak SMAN 1 Karang Intan yang memperkenankan mahasiswanya untuk praktek penyuluhan pembangunan.
Pada kegiatan sosialisasi ini tampil dua orang pembicara mewakili para mahasiswa yaitu Zikri Maulid Syarif dan Hudan Fadjar Rahardjo.
Dalam paparannya, Zikri menyebutkan, bahwa untuk bisa bersaing di era industri kerja ada beberapa strategi yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan keterampilan atau keahlian dirinya.
Selain itu, lanjut Hudan, para pemuda perlu pula meng-upgrade pendidikan supaya relevan atau sejalan dengan tuntutan dunia kerja, termasuk perlunya lembaga pendidikan berkolaborasi dengan dunia industri.
"Kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri penting, agar sejak awal peserta didik memiliki pengetahuan tentang keahlian atau keterampilan apa yang dibutuhkan dunia kerja," kata Zikri.
Disebutkan Zikri, ketatnya persaingan di dunia kerja mengharuskan pemuda meningkatkan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang tersedia.
"Untuk bisa bersaing, ya memang kita harus bisa menyesuaikan kemampuan kita dengan tuntutan dunia kerja," ujar Zikri
Sementara itu, pembicara lainnya, Hudan Fadjar Rahardjo, di hadapan para pelajar SMAN 1 Karang Intan membagikan pengalamannya menciptakan lapangan pekerjaan sendiri secara mandiri.
Menurut Hudan, tidak semua lapangan pekerjaan bisa menampung para pencari kerja karena tingginya angka pencari kerja.
Oleh sebab itu, ujar Hudan, di era modern ini para pemuda justru harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Misalnya dengan berwirausaha.
"Saya juga saat pandemi Covid-19 lalu, membuka usaha sendiri bersama keluarga saya yang lain," tutur Hudan.
Dikatakan Hudan, meski dengan modal yang terbatas dirinya merintis usaha kuliner, dan Alhamdulillah meski penuh perjuangan hasilnya bisa digunakan salah satunya untuk menambah biaya kuliahnya.
Terpisah, Elfandy, salah anggota kelompok mahasiswa Ilkom FISIP Uniska, menuturkan kebanggaannya melihat antusiasme siswa yang aktif dalam menyimak materi hingga terlibat dalam diskusi sengit.
Meskipun tidak didampingi dosen program studi lainnya seperti kelompok lain, mereka tetap semangat dan merasa sosialisasi mereka lebih berkesan.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa mahasiswa ilmu komunikasi sudah sangat siap berinteraksi sesuai bidang keilmuan yang digelutinya.
Ia berharap, materi yang disampaikan kepada para siswa SMAN 1 Karang Intan memberikan dorongan positif bagi mereka dalam mengatasi sebagian besar masalah yang dihadapi lulusan sekolah setingkat menengah atas yaitu keterbatasan lapangan pekerjaan di era modern.
Editor: Ghazali Rahman