Cak Nur, yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Batu, tak menyerah.
Ia membangun kembali PKB melalui komunikasi yang intensif dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar partai. Upayanya membuahkan hasil, mengembalikan eksistensi PKB dan menjadikannya salah satu kekuatan politik utama di Kota Batu.
Kemenangan Cak Nur di Pilkada 2024 menjadi bukti bahwa nama besar tidak selalu menjamin kemenangan.
Krisdayanti, yang sudah dikenal sebagai diva nasional sekaligus politisi PDIP, harus mengakui keunggulan strategi dan kedekatan Cak Nur dengan masyarakat.
Pasangan Cak Nur-Heli Suyanto tidak hanya diusung oleh partai besar, tetapi juga membawa visi konkret untuk kemajuan Kota Batu.
Kini, di usianya yang ke-55, Cak Nur membawa harapan baru bagi warga Kota Batu. Ia membuktikan bahwa kepemimpinan tidak selalu lahir dari kalangan elit.
Dari seorang tukang sapu bisa menjadi wali kota. Kisahnya adalah cermin bagi siapa saja yang berjuang untuk mewujudkan mimpi.
"Sarjana tidak harus lahir dari gedung tinggi, tetapi dari hati yang tinggi, penuh empati dan pengabdian," ujar Cak Nur dalam salah satu kampanyenya.
Kemenangan ini bukan hanya miliknya, tetapi juga kemenangan rakyat yang percaya bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang tumbuh dari akar rumput.
Kota Batu kini memiliki nahkoda baru, seorang pemimpin yang lahir dari kerja keras dan dedikasi tulus kepada masyarakat. (