Pada hari yang sama, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn memberikan dukungan formal kepada Paetongtarn, yang memungkinkan dirinya segera membentuk kabinet.

Paetongtarn berjanji untuk melanjutkan kebijakan pendahulunya, termasuk reformasi ekonomi besar-besaran, pemberantasan narkoba, peningkatan sistem perawatan kesehatan universal, dan promosi keragaman gender.

Paetongtarn juga menegaskan bahwa pemerintahannya akan melanjutkan program bantuan tunai senilai 500 miliar baht (sekitar Rp226 triliun) melalui kebijakan dompet digital, dengan tujuan merangsang perekonomian Thailand.

"Tujuannya untuk merangsang perekonomian, jadi niatan ini tetap ada," kata Paetongtarn.

Paetongtarn menjadi anggota ketiga dari keluarganya yang menduduki jabatan perdana menteri di Thailand.

Keluarga Shinawatra telah lama menjadi kekuatan dominan dalam politik dan ekonomi Thailand, meskipun sering berselisih dengan kelompok konservatif dan militer royalis.

Ayahnya, Thaksin, dan bibinya, Yingluck, sebelumnya digulingkan melalui kudeta militer. Paetongtarn, yang dikenal dengan julukan Ung Ing, memulai karier politiknya tiga tahun lalu setelah membantu menjalankan bisnis hotel keluarga.

Dalam pemilu 2023, ia aktif berkampanye dan akhirnya dipilih oleh partai ayahnya, Pheu Thai, dan mitra koalisinya untuk menjadi pemimpin pemerintahan.

Koalisi mereka berhasil menguasai 314 kursi di parlemen, dan Paetongtarn memerlukan dukungan lebih dari separuh dari 493 anggota parlemen saat ini untuk menjadi perdana menteri. Di antara sekutunya, terdapat beberapa pemimpin militer yang sebelumnya menentang Thaksin.

Thaksin hadiri pelantikan putrinya