“Dokternya pas embrio transfer bilang, ‘Bismillah, semoga kamu gantiin papamu ya jagain mama,’” katanya sambil menangis.
Di detik-detik terakhir hidupnya, Hajime masih memikirkan istri dan calon anak mereka.
“Dia menyentuh perutku, lalu berkata, ‘Ya Allah, lindungilah anak dan istriku. Aku tidak apa-apa jika harus pergi, tapi tolong jaga mereka,’” kenang Fanny dengan air mata.
Meski belum tahu apakah prosedur berhasil, Hajime sudah mempersiapkan nama untuk anak mereka.
“Dia tahu aku akan hamil dan sudah mempersiapkan nama lengkap dengan kanji. Namanya Kazuki, artinya ketenangan, kebahagiaan untuk semua orang,” ungkap Fanny.
Kini, kehamilan Fanny menjadi harapan baru setelah kehilangan besar yang ia alami.
Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang tentang keteguhan hati, cinta, dan harapan di tengah duka.