"Dalam kondisi puasa dan lokasinya yang berada di ruang terbuka Duta Mall, rasanya kurang nyaman jika harus antri berjam-jam," kata Indria kepada jurnalis Banuaterkini.com, Jumat (29/03/2024).
Apalagi, tutur Indria, "jatah" antrian yang diberikan oleh pihak manajemen Sushi Tei Banjarmasin hanya untuk 30 orang.
Ketidakpuasan serupa juga disampaikan Sabriansyah asal Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang harus menunggu lama dan setelah sampai di depan petugas yang jaga antrian, jatah antriannya sudah habis.
"Kecewa juga sih, harus nunggu sampai buka puasa baru bisa dapat antrian lagi, jadinya kami makan di tempat lain," ucap Sabri dengan kecewa.
Manajemen Sushi Tei mengakui, pihaknya "terpaksa" tidak membuka layanan reservasi melalui telepon dan harus membuat mekanisme antrian untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan yang cukup tinggi.
"Kami mengakui antusiasme pelanggan terhadap restoran kami cukup tinggi di Kota Banjarmasin, jadi kami terpaksa membuat mekanisme antrian, supaya setiap pelanggan merasa nyaman menikmati hidangan restoran kami," kata salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, sejak dibuka pada 26 Maret lalu, Sushi Tei Banjarmasin diserbu pelanggan yang ingin menikmati sajian khas makanan Jepang ala resto yang mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 2003 ini.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan yang belum bisa dilayani dengan baik, mengingat keterbasan tempat di restoran Jepang itu.
Jadi, kata dia, jika pelanggan ini memesan tempat bisa datang lebih awal.
Disebutkannya, selama bulan puasa antrian dibuka sejak pukul 16.00 WITA hanya untuk 30 pengantri.