RANS303 INDOSEVEN RANS303

Banjir Rob Terjang Pasar Jum’at Aluh-aluh, Pedagang Kalang Kabut

Redaksi - Jumat, 15 Juli 2022 | 15:14 WIB

Post View : 18


Suasana Pasar Jum'at Desa Aluh-aluh Besar, Kecamatan Aluh-aluh, Kabupaten Banjar, yang diterjang banjir rob pagi tadi, Jum'at (15/07/22). (Foto/Istimewa).

Reporter: Misbad  l  Editor: M/DQ Elbanjary

Banjir rob yang datang tiba-tiba menerjang Desa Aluh-aluh Besar dan sekitarnya, membuat para pedagang yang hari ini Jum'at (15/07/22) sedang berjualan di Pasar Jum'at kawasan tersebut kalang kabut. 

Aluh-aluh, Banuaterkini.com - Banjir rob adalah genangan air atau banjir yang berasal dari air laut. Banjir ini biasanya sangat dipengaruhi oleh pasangnya air laut sehingga daratan rendah disekitarnya terendam.

Banjir rob juga dikenal sebagai banjir genangan, kondisi ini sering terjadi di daerah dengan daratan yang lebih rendah dibanding permukaan air laut

Pagi ini sekitar pukul 08.00 wita, Jum'at (15/07/22) banjir rob kembali melanda kawasan yang sudah biasa menjadi langganan banjir itu. Para pedagang yang sedang berjualan di 'Pasar Jum'at Aluh-aluh' tak menyangka banjir akan datang sempat dibuat kelabakan menyelamatkan dagangannya. 


Kades atau Pambakal Desa Aluh-aluh Besar, Kecamatan Aluh-aluh, Kabupaten Banjar, M Surya Anwar. (foto/istmw)

"Kebetulan pada saat banjir rob di desa kami ada Pasar Jum'at , jadi pedagang sempat dibuat kalang kabut," tutur Kepala Desa Aluh-aluh Besar, Kecamatan Aluha-aluh, Kabupaten Banjar, Kalsel, M Surya Anwar kepada Banuaterkini.com, Jum'at (15/07/22). 

Menurut Surya, banjir rob ini sudah biasa dialami oleh warga desa Aluh-aluh Besar.

"Biasanya banjir rob ini melanda Desa Aluh-aluh Besar ini setiap 15 hari sekali. Jadi pedagang Pasar Jum'at dan warga sudah mengantisipasinya dengan membuat apar-apar atau membikin meja yang agak tinggi untuk mengamankan barang-barangnya," terang Surya.

Dikajelaskannya, biasanya siklus banjir di daerahnya akan surut dalam waktu satu minggu.

"Seminggu biasanya pasang (banjir rob) naik sampai ke pemukiman warga. Puncaknya 3 hari atau 4 hari," imbuhnya. 

Dia menambahkan, datangnya banjir rob kali ini bertepatan dengan hari pasar desa "Pasar Jum'at", sehingga membuat suasana pasar menjadi riuh. Pedagang maupun calon pembeli masing-masing sibuk menyelamatkan barang-barang atau kendaraan miliknya agar tak tergenang banjir.

"Banjir rob datang tiba-tiba disaat para pedagang mulai menggelar dagangannya, sehingga membuat mereka kalang kabut menyelamatkan barang dagangannya," tandasnya.

Nurhasanah, seorang pedagang setempat mengaku cukup kaget dengan datangnya banjir rob yang mendadak pagi tadi.

"Ulun takajut banar banyu datang bakajutan. Untung sawat manaikkan barang-barang ka atas mija, jadi kada sawat tacalap (Saya sangat terkejut air datang tiba-tiba. Untung sempat menaikkan barang dagangan ke atas meja, jadi tidak sempat terendam air)," ujarnya dalam bahasa banjar.


Meskipun barangnya sempat diselamatkan, dia mengaku belum sempat menjual barang dagangannya, karena sebelum pembeli berbelanja banjir rob sudah terlebih dahulu menggenang.

"Banyunya sungsung datang, kira-kira jam 8-an.jam 11 banyunya bulik (Airnya lebih awal datang, sekitar pukul 8.00 sampai pukul 11 banjir rob sudah reda )," imbuhnya lagi.

Kepala Desa Aluh-aluh Besar, M Surya Anwar memperkirakan kerugian yang dialami warganya setiap banjir rob tiba mencapai jutaan rupiah, karena tidak bisa menggelar dagangannya dan pembelipun mengurungkan niatnya untuk berbelanja.

Lebih lanjut, Pambakal Surya mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten (Pembkab) Banjar memberikan perhatian dan mencarikan jalan keluar masalah banjir yang kerap melanda daerah mereka.

"Semoga Pemkab Banjar bisa mencarikan solusi agar banjir rob di desa kami, bisa diatasi segera. Mudahan Pak Bupati Saidi Mansyur bisa mencarikan jalan keluarnya. Kasian warga kami yang sering mengalami banjir seperti ini," pungkas Surya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev