Namun, secara keseluruhan, penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) mengalami penurunan 32,66% dibandingkan tahun lalu.
Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kalsel hingga Januari 2025 mencapai Rp143,56 miliar, disalurkan kepada 3.021 debitur.
Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan penurunan 62,9%.
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) juga mengalami hambatan signifikan.
Hingga akhir Januari 2025, hanya Rp80 juta yang disalurkan kepada empat debitur, turun 98,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Faktor utama yang menghambat penyaluran ini adalah kebijakan perbankan yang lebih selektif dalam memberikan kredit serta perlambatan aktivitas ekonomi di sektor UMKM.
Meskipun ekonomi Kalsel tumbuh stabil, tantangan fiskal masih membayangi.
Penurunan penerimaan pajak dan belanja daerah yang tertahan dapat berdampak pada efektivitas stimulus ekonomi di wilayah ini.
Jika kondisi ini berlanjut, pemerintah daerah dan pusat perlu mencari solusi untuk meningkatkan pendapatan serta mempercepat realisasi belanja guna mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.