Kecam Rencana Presiden Prancis Naikkan Usia Pensiun, Jutaan Orang Turun ke Jalan

Banuaterkini.com - Minggu, 22 Januari 2023 | 11:40 WIB

Post View : 6

Suasana unjuk rasa di pusat kota Paris, Prancis., Kamis 919/01/2023). Foto: CNBC Indonesia/AFP/ALAIN JOCARD

Editor: Ghazali Rahman

Jutaan orang berunjuk rasa di Prancis pada Kamis (19/01/2023) untuk mengecam rencana Presiden Emmanuel Macron menaikkan usia pensiun.

Paris, Banuaterkini.com - Gelombang pemogokan nasional terjadi dan menghentikan layanan kereta api, memblokir kilang, dan membatasi aktivitas pembangkit listrik.

Serikat pekerja terkemuka di negara itu menyerukan pemogokan hari kedua pada 31 Januari dalam upaya untuk memaksa Macron dan pemerintahnya mundur dari rencana reformasi pensiun yang akan membuat sebagian besar orang bekerja lebih lama 2 dua tahun, yakni hingga usia 64.

"Sekarang, pemerintah mendapati dirinya membelakangi tembok," kata serikat pekerja dalam pernyataan bersama. "Semua orang tahu bahwa menaikkan usia pensiun hanya menguntungkan pengusaha dan orang kaya," imbuhnya, dilansir Reuters, Jumat (20/1/2023).

Demonstrasi besar-besaran ini adalah ujian besar bagi Macron, yang mengatakan bahwa kebijakan pensiunnya "adil dan bertanggung jawab", dan diperlukan untuk membantu menjaga keuangan pemerintah pada pijakan yang sehat.

Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Prancis menentang tindakan tersebut.

Sekitar 1,1 juta pengunjuk rasa turun ke jalan dalam sejumlah protes di seluruh Prancis, kata Kementerian Dalam Negeri, lebih dari selama gelombang pertama protes jalanan ketika Macron pertama kali mencoba meloloskan reformasi pada 2019.

Polisi menembakkan gas air mata dalam bentrokan-bentrokan kecil-kecil dengan pemuda di pinggiran Paris. Beberapa lusin penangkapan dilakukan.

"Gaji dan pensiun yang harus dinaikkan, bukan usia pensiun," bunyi salah satu spanduk besar yang dibawa oleh para pekerja di Tours, Prancis barat.

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev