Hingga akhirnya, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja hanya untuk makan siang dan membaca koran.

Terlepas dari semua ini, dia masih mencairkan gajinya setiap bulan, sebagaimana dilansir Oddity Central, Jumat (02/12/2022).

"Saya membeli dua surat kabar, Times dan Independent, dan sandwich. Saya pergi ke meja saya, saya menyalakan komputer saya, saya melihat email. Tidak ada email yang terkait dengan pekerjaan, tidak ada pesan, tidak ada komunikasi, tidak ada komunikasi kolega," kata Mills kepada Komisi Hubungan Tempat Kerja Irlandia (WRC).

Dia menambahkan, sekitar pukul 10.30, jika ada email yang masuk dan butuh jawaban, dia baru menjawabnya.

"Jika ada pekerjaan yang terkait, saya melakukan pekerjaan itu. Saya akan mengatakan jika saya mendapatkan sesuatu yang mengharuskan saya melakukan pekerjaan sekali dalam sepekan, saya akan senang," ujar Mills.

Mills menuturkan, dia bertanggung jawab jawab atas anggaran modal senilai sekitar 250 juta euro (Rp 4 triliun) sejak 2000 hingga krisis pada 2007.

Dia dipromosikan menjadi manajer keuangan pada 2010. Namun, kariernya mulai berantakan pada 2013 ketika dia diduga diintimidasi saat menjalani jabatan barunya dan dipaksa mengambil cuti sakit selama tiga bulan.

Mills mengklaim bahwa, ketika dia kembali, dia melihat "masalah tertentu" dengan debitur.

Dia lantas mengirimkan laporan dengan maksud itikad baik kepada CEO Irish Rail pada Maret 2014, sebelum membuat pengungkapan yang dilindungi kepada Menteri Transportasi Irlandia.

Sejak saat itu, tanggung jawabnya di perusahaan telah dipangkas, begitu pula portofolio anggarannya.

Mills mengatakan bahwa ketika pengacaranya mengatakan bahwa dia dibayar untuk tidak melakukan apa-apa, dia berbicara tentang menggunakan keahliannya.

Mills menambahkan bahwa dia merasa dikucilkan dan dia telah dikecualikan dari rapat perusahaan serta kesempatan pelatihan. Kasus tersebut dijadwalkan untuk menjalani sidang pada awal tahun depan.