Terungkapnya praktik sindikat uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar membawa fakta mengejutkan terkait iming-iming yang dijanjikan sang pemimpin, Andi Ibrahim, kepada anak buahnya. Selain uang tunai, para pelaku dijanjikan barang berharga hingga properti.
Banuaterkini.com, MAKASSAR - Syahruna dan Mubin, dua tersangka yang ditangkap polisi, mengungkapkan peran mereka dalam jaringan ini.
Syahruna bertugas memproduksi uang palsu di lantai bawah perpustakaan kampus, sedangkan Mubin mengedarkan hasil produksi tersebut.
Menurut pengakuan Syahruna, uang palsu tersebut dicetak menggunakan mesin canggih asal China yang ditempatkan di kamar mandi perpustakaan kampus.
Ruangan itu diubah menjadi studio kedap suara untuk menyembunyikan aktivitas ilegal mereka.
“Aktivitas kami berlangsung siang hari, pukul 11.00 hingga 17.00. Modusnya pura-pura mencetak brosur kampus untuk menghindari kecurigaan karyawan lain,” ungkap Syahruna dalam tayangan Telusur TVOne, Senin (30/12/2024).
Meski alat cetak memiliki presisi tinggi, Syahruna mengakui belum mahir mengoperasikannya, sehingga tingkat kegagalan cukup tinggi.
Dia memperkirakan, jika terampil, bahan-bahan yang ada mampu menghasilkan uang palsu hingga Rp50 triliun hanya dalam waktu tiga hari.
Iming-iming Andi Ibrahim menjadi daya tarik kuat bagi anak buahnya.