Ade Ary menegaskan bahwa polisi terus menggali informasi untuk mengungkap kemungkinan jaringan lebih luas.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan pegawai Komdigi, institusi yang seharusnya bertanggung jawab dalam memblokir situs-situs ilegal, termasuk judi online.
Tindakan para tersangka tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah.
“Ini merupakan tindakan yang sangat merugikan, baik secara materi maupun moral. Kami akan terus menindak tegas pelaku lain yang terlibat,” tegas Ade Ary.
Polisi memastikan penelusuran aliran dana akan terus dilakukan untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat. Koordinasi dengan PPATK akan menjadi langkah penting dalam memperluas pengungkapan kasus ini.
Kasus ini diharapkan menjadi peringatan tegas bagi siapa saja yang mencoba menyalahgunakan kewenangan, terutama dalam hal yang berkaitan dengan kejahatan digital seperti judi online.
Dengan nilai barang bukti yang sudah mencapai ratusan miliar, Polda Metro Jaya memastikan kasus ini menjadi prioritas dalam pemberantasan kejahatan siber.