Laporan: Ahmad Kusairi l Editor: DR MDQ
Pasca robohnya sclupture atau ikon ketupat yang dibangun di kawasan sentra ketupat Sungai Baru, Kelurahan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, terkuak fakta baru bahwa sebagian besar warga Sungai Baru masih keberatan dengan konsep pembangunan kawasan wisata mandiri (KWM) yang dipagar bambu di kawasan itu.
Banjarmasin, Banuaterkini.com - Menurut warga, pagar bambu yang tinggi dan berkesan ekslusif tersebut membuat kesan daerah Sungai Baru menjadi semakin sempit dan sumpek. Pasalnya, akses warga ke bibir sungai dan menikmati pemandangan tidak lagi leluasa seperti sebelumnya.
"Sepanjang umur saya ada di sini, gak kebayang kampung kami dipagar dan membuat suasana kampung kami menjadi semakin sempit, karena tak bisa lagi menikmati pemandangan ke tepian sungai yang menjadi bagian dari kehidupan kami selama ii," ujar lelaki kelahiran tahun 1967 yang enggan ditulis namanya kepada Banuaterkini.com, Senin (21/11/2022).
Menurut dia, warga sebenarnya tidak mempermasalahkan pembangunan kawasan wisata di daerah mereka, hanya saja tak harus ditutup dengan pagar bambu seperti sekarang.
"Kami juga tidak tahu mengapa kawasan itu ditutup, padahal katanya yang dibangun adalah ruang terbuka hijau, tapi kenapa jadi tertutup," ucapnya kesal.
Pernyataan pria itu diaminkan beberapa warga yang saat ditemui Banuaterkini.com sedang berkumpul di sekitar kawasan tersebut.
Ungkapan keberatan juga secara terang-terangan disampaikan warga lainnya, Sabriansyah, yang dijumpai Banuaterkini.com.
Menurut Sabri, biasa disapa, dirinya tak habis pikir mengapa Pemerintah Kota Banjarmasin membangun kawasan tersebut dengan konsep tertutup seperti sekarang.