Bupati Kotabaru, Sayed Jafar Alaydrus menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat mengoptimalkan pengelolaan Tempat Pembuang Akhir (TPA) sampah di Desa Sungup, Kecamatan Pulau Laut Tengah.

Kotabaru, Banuaterkini.com - Bupati Sayed Jafar menyampaikan hal itu saat meninjau lokasi TPA di Desa Sungup menyaksikan masih banyak sampah yang berserakan dan ditumpuk tidak beraturan. 

Oleh sebab itu, Bupati memerintahkan Kepala DLH Kotabaru, Maulidiansyah untuk mengkoordinasikan pengelolaan TPA di tempat itu dengan lebih baik lagi. 

Bupati juga memerintahkan DLH untuk mengerahkan alat berat untuk merapikan tumpukan sampah di TPA tersebut.

Dikatakan Bupati, lokasi TPA Sungup dinilai masih mampu menampung sampah hingga beberapa tahun mendatang. 

"Hanya saja perlu dikelola dengan baik sehingga benar-benar rapi dan tidak berserakan dan di tata dengan maksimal," kata Said Jafar di Kotabaru, Kamis (07/03/2024).

Ia menambahkan sebagai langkah awal, agar sampah yang menumpuk dapat diangkut dan menggunakan alat besar sejenis doser, sampai ke ujung batas tanah yang akan dijadikan galian.

"Tanah dari galian untuk jalan mengelilingi TPA agar mudah dalam pengelolaanya," ujarnya. 

Bupati menginginkan tanah galian dibuat jalan sekaligus sebagai jalan keliling untuk mempermudah akses pembuangan sampah lanjutan. 

Selain tempat pengelolaan sampah, orang nomor satu di Kotabaru itu juga meminta agar taman jalan masuk dari jalan raya menuju TPA dipercantik dan ditata serapi mungkin agar menambah nilai estetika kawasan TPA tersebut.

Sementara itu, Kepala DLH Kotabaru, Maulidiansyah, melaporkan bahwa luas lokasi TPA saat ini kurang lebih 20 Hektare.

Kedepan, kata dia, Pemkab Kotabaru akan melakukan penggalian guna menata dan mendesain lokasi pembuangan agar mampu menampung lebih banyak lagi sampah.

Untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di lokasi TPA Sungup, pihaknya akan melakukan penggalian tanah untuk menimbun dan memuat sampah dengan ukuran 100 kali 120 meter.

Hal itu, menurut dia, untuk memudahkan pengelolaan pembuangan sampah lanjutan.

Laporan: Aidil Syaripudin

Editor: Ghazali Rahman