"Berbuat baik kepada sesama sekecil apapun akan sangat bermamfaat dan mendatangkan kebahagiaan di hati," imbuh Habib.
Selain itu, kata dia, kebaikan yang dilakukan seseorang dapat menjadi jalan pertolongan bagi orang yang membutuhkan.
"Kita harus berempati kepada sesama, dan kita harus sadar bahwa semua yang dimiliki adalah karunia dan titipan Allah. Keinginan untuk bermanfaat bagi banyak orang dan menyadari suatu perbuatan ada balasannya di dunia dan di akhirat. Insya Allah," ujarnya.
Salah seorang ibu bersama asal Kelayan A bersama anaknya yang mengikuti kegiatan 'Baayun Maulud' mengaku sangat bangga dan gembira, karena bisa mengikuti kegiatan yang dilaksanakan hari itu.
Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya bisa bertemu langsung dengan para habib yang datang pada kegiatan tersebut.
"Alhamdulillah saya gembira sekali hari ini bisa menghadiri maulid Nabi bersama para juriat Nabi, dan saya dapat maayun buah hati saya. Dan yang sangat menggembirakan lagi anak saya langsung ditapungtawari oleh para habaib, bahkan dapat bantuan lagi," ungkap perempuan paruh baya yang enggan menyebutkan identitasnya.
Sementara itu, Ustadz Ahmad Irwan alias Guru Bungas dalam tausiahnya, mengatakan dirinya memberi apresiasi pada karakter Habib Syarif yang mau berkorban membangun dan membina anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu.
"Hari ini kita membuktikan, melihat dan menyaksikan, apa yang akan saya sampaikan dalam ceramah saya sudah dipraktekkan secara langsung oleh Habib Syarif, yaitu dengan berbagai kepada masyarakat kurang mampu," ujar Guru Bungas.
Ia juga mengingatkan, agar umat Islam tidak keliru meletakkan ungkapan cinta. Pasalnya, kata Guru Bungas lagi, kalau salah meletakkan cinta akibatnya akan menimbulkan kekecewaan.
Jadi, lanjutnya, letakkanlah cinta kepada seseorang yang patut dicinta. Siapakah yang patut kita cintai? Yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW.