Di balik wajah bersahaja dan senyumnya yang ramah, Kepala Desa Baharu Utara, Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Zamzamie, menyimpan semangat besar untuk memajukan desanya.
Banuaterkini.com, KOTABARU - Sejak dilantik sebagai Kepala Desa pada awal 2025, pria kelahiran Kotabaru ini langsung tancap gas.
Tak hanya duduk di belakang meja, ia turun langsung ke lapangan, menyapa warga, memantau pekerjaan jalan, hingga ikut mendorong tandu saat warganya butuh pertolongan medis.
“Saya ini bukan siapa-siapa tanpa warga. Kalau ingin desa maju, ya kita harus bersama-sama, dan pemimpin itu harus lebih dulu turun tangan,” ucap Zamzamie kepada jurnalis Banuaterkini.com, Radjimy pada Sabtu (03/05/2025).
Lahir pada 8 Oktober 1967, Zamzamie tumbuh dan besar di lingkungan masyarakat biasa.
Dididik dalam keluarga sederhana, ia terbiasa hidup dengan nilai gotong royong dan kepedulian.
Ia dikenal luas sebagai sosok aktif di berbagai organisasi desa: dari Ketua RT, Ketua BPD, hingga Ketua Karang Taruna.
Tak heran, banyak warga merasa dekat dengannya bahkan sebelum ia menjabat kepala desa.
“Beliau itu orang lapangan, bukan tipe yang suka memerintah dari jauh,” kata salah satu warga, mengomentari kepemimpinan Zamzamie.
Dukungan keluarga menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam kiprahnya.
Bersama sang istri, Eko Martiniyah, dan lima anaknya yang kini tumbuh dewasa, ia membangun rumah tangga yang harmonis dan penuh semangat pengabdian.
Putra sulungnya bahkan telah bekerja sebagai PPPK, sementara putri-putrinya aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan.
“Keluarga saya tahu, melayani warga bukan pekerjaan mudah. Tapi mereka selalu mendukung saya, bahkan ikut dalam kegiatan desa,” ungkapnya.
Salah satu prioritas besar Zamzamie tahun ini adalah pembangunan infrastruktur, khususnya jalan desa.
Ia tak menampik bahwa beberapa proyek sempat tertunda pada tahun sebelumnya. Tapi itu tidak membuatnya patah arang.
“Tahun ini, kami kejar. Kami tidak mau ada janji pembangunan yang hanya jadi wacana,” tegasnya.
Langkah ini ia ambil demi meningkatkan konektivitas antar wilayah desa, akses pertanian, dan memudahkan layanan kesehatan.
Zamzamie juga tidak melupakan sisi kemanusiaan.
Ia menggandeng TP-PKK dan tokoh masyarakat untuk mengedukasi warga soal gizi, pendidikan anak, dan bahaya stunting.
Ia percaya bahwa pembangunan manusia harus berjalan seiring pembangunan fisik.
“Saya ingin anak-anak di Baharu Utara tumbuh sehat, cerdas, dan punya masa depan. Jangan ada yang tertinggal hanya karena minim informasi atau bantuan,” tuturnya.
Salah satu momen yang paling membekas bagi warga adalah saat Zamzamie ikut langsung mengevakuasi nenek Normah (75) yang mendadak sakit diduga stroke ringan.
Tanpa ragu, ia memimpin warga menuju ambulans, memastikan si nenek sampai ke rumah sakit dengan aman.
“Bagi saya, itulah esensi dari memimpin: hadir, peduli, dan cepat bertindak,” ucapnya pelan.
Sebagai Kepala Desa Baharu Utara, Zamzamie memiliki visi besar untuk menjadikan desanya lebih maju, mandiri, dan sejahtera.
Ia memandang bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur fisik, tapi juga mencakup pembangunan manusia dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Zamzamie bertekad melakukan percepatan pembangunan infrastruktur desa yang sebelumnya sempat tertunda.
Selain itu, ia juga fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan warga, terutama anak-anak dan lansia.
Ia percaya, kualitas sumber daya manusia adalah pondasi dari kemajuan jangka panjang.
Dalam menjalankan pemerintahan desa, Zamzamie menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Ia membuka ruang komunikasi seluas-luasnya antara pemerintah desa dan masyarakat, agar setiap program yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan warga.
Ia juga aktif memberdayakan potensi lokal agar masyarakat bisa berperan serta dalam pembangunan desa, baik secara ekonomi maupun sosial.
Dengan pendekatan yang terbuka, responsif, dan berbasis gotong royong, Zamzamie yakin Baharu Utara bisa tumbuh menjadi desa percontohan yang harmonis, produktif, dan berkelanjutan.