Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 dengan menyerukan aksi nyata hentikan polusi plastik demi masa depan bumi yang lebih bersih dan sehat.
Banuaterkini.com, KOTABARU - Seruan tersebut disampaikan saat Upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar di halaman Kantor Bupati Kotabaru pada Kamis (05/06/2025), dipimpin Wakil Bupati Syairi Mukhlis, dan dihadiri pejabat daerah, pelaku usaha, hingga pelajar.
Mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik”, peringatan tahun ini menjadi alarm keras terhadap bahaya sampah plastik yang kini mencemari hampir seluruh lini kehidupan.
Dalam sambutannya yang membacakan pesan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Syairi menekankan pentingnya peran kolektif dalam mengatasi krisis sampah plastik yang saat ini mencakup sekitar 20 persen dari total timbunan sampah nasional.
“Pemerintah menargetkan pengelolaan sampah 100 persen pada 2029. Ini bukan sekadar target administratif, tapi panggilan moral untuk semua pihak—mulai dari rumah tangga, pelaku usaha, hingga generasi muda,” tegas Syairi.
Ia juga menyoroti urgensi perubahan gaya hidup, dengan mengajak masyarakat beralih dari plastik sekali pakai ke produk yang lebih ramah lingkungan, terutama para ibu rumah tangga dan pedagang pasar.
Peringatan ini tak hanya sebatas seremonial. Pemkab Kotabaru turut memberikan penghargaan kepada para pelaku usaha, sekolah, dan desa yang berkontribusi besar dalam pelestarian lingkungan.
Di antaranya, PT Indocement dan PT Arutmin yang mendapat apresiasi kategori CSR Lingkungan, serta SDN Sungai Taib dan SMAN 1 Kelumpang Hilir sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.
Desa Tegal Rejo dan Kelumpang Hilir pun berhasil menyabet Juara 1 Inovasi Pengelolaan Sampah tingkat Provinsi, menunjukkan bahwa dari desa pun aksi lingkungan bisa bersinar.
Acara ditutup dengan penanaman pohon simbolis dan pembuatan video kampanye lingkungan, sebagai bentuk komitmen jangka panjang membentuk Kotabaru yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Mengacu data Kementerian LHK, Indonesia memproduksi lebih dari 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, dan sebagian besar belum terkelola dengan baik.
Menurut World Bank (2021), hanya sekitar 11% sampah plastik yang berhasil didaur ulang. Sisanya mencemari sungai, laut, bahkan masuk ke rantai makanan manusia sebagai mikroplastik.
Di banyak daerah, program serupa turut digencarkan. Kota Surabaya, misalnya, sukses menginisiasi Bank Sampah dan Tukar Sampah Jadi Tiket Bus, sebagai bagian dari solusi inovatif pengurangan sampah plastik.
Sementara di Bali, pelarangan kantong plastik sekali pakai sejak 2019 telah menunjukkan penurunan signifikan limbah plastik di pesisir.
Upaya seperti yang dilakukan Kotabaru menjadi penting dalam konteks perang global terhadap plastik.
Tanpa aksi konkret dari daerah, mimpi nol polusi pada 2029 akan sulit tercapai.
“Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia! Hentikan polusi plastik untuk Kotabaru yang semakin cerah. Salam Lestari,” pungkas Syairi.