Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalimantan Selatan (Kalsel.), M. Yasin Toyib, mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan strategis yang menghubungkan Pulau Kalimantan dan Pulau Laut membutuhkan anggaran hingga Rp5,9 triliun.
Banuaterkini.com, BATULICIN - Proyek ambisius ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalsel.
Proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Kalimantan dan Pulau Laut menjadi fokus perhatian pemerintah daerah Kalsel.
Dalam peninjauan yang dilakukan Gubernur Kalsel, Haji Muhidin, bersama sejumlah pejabat pusat dan daerah, Plt Kadis PUPR Kalsel, M. Yasin Toyib, pada Rabu (01/01/2025) memaparkan rincian anggaran proyek besar ini.
“Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek ini mencapai Rp5,9 triliun,” ungkap M. Yasin Toyib, dalam keterangannya, Jumat (03/01/2025).
Ia menjelaskan bahwa tahap awal pembiayaan telah direncanakan dengan alokasi Rp500 miliar pada tahun 2024 dan Rp750 miliar pada tahun 2025.
Pembiayaan proyek ini diharapkan sepenuhnya diambil alih oleh pemerintah pusat guna mempercepat pelaksanaannya.
Hingga saat ini, progres pembangunan telah mencapai 750 meter, dengan rincian 350 meter di tahap pertama dan 400 meter di tahap kedua.
Proyek ini dirancang untuk menjadi infrastruktur strategis yang memperkuat aksesibilitas antardaerah, khususnya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Peninjauan proyek ini juga melibatkan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar, dan jajaran kepala dinas terkait.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur prioritas.
Proyek ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam peningkatan konektivitas wilayah dan pemerataan pembangunan di Kalsel.