Dalam acara batamat tersebut, juga disediakan balai-balai berisi ketan dan telur yang sudah dimasak.
Sajian ini merupakan bagian dari tradisi yang melambangkan rezeki dan kesuburan, memberikan harapan agar rumah tangga yang dibangun selalu diberkahi dengan rezeki yang melimpah.
Acara batamat Alquran tersebut ditutup dengan doa khatmil Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Siti Aminah.
Doa ini mengandung harapan dan permohonan agar kehidupan baru pengantin selalu berada dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT.
Suasana menjadi semakin khidmat dengan lantunan doa yang menggema, menambah kesakralan momen tersebut.
Tradisi batamat Alquran ini bukan sekadar ritus seremonial, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai religius dan budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Banjar.
Melalui tradisi ini, mereka tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam momen penting seperti pernikahan.