Tanggulangi Masalah Kemiskinan, Pemko Banjarmasin dan ULM Lakukan Kajian Bersama

Banuaterkini.com - Senin, 12 Desember 2022 | 18:17 WIB

Post View : 98

Ilustrasi kemiskinan di Kota Banjarmasin. Foto: Jurnal Kalimantan.
images (4)

Laporan: A. Kusairi l Editor: DR MDQ

Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terus berupaya menuntaskan persoalan kemiskinan di Kota Banjamasin. Pasalnya, kemiskinan yang terjadi pada masyarakat perkotaan seperti Banjarmasin merupakan permasalahan yang harus dicarikan jalan keluarnya. 

Banjarmasin, Banuaterkini.com – Kabid Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Banjarmasin, Dr Eka Rahayu Normasari ST MM MSi, mengungkapkan, kemiskinan merupakan masalah yang harus mendapatkan perhatian seriuus dan secara terus-menerus.

Pasalnya, menurut Eka Rahayu, membiarkan kemiskinan berarti menggadaikan nilai-nilai martabat bangsa karena masyarakat miskin akan menjadi titik lemah dalam pelaksanaan pembangunan.

“Membiarkan kemiskinan sama halnya dengan menggadaikan nilai-nilai martabat bangsa, karena masyarakat miskin akan menjadi titik lemah dalam pelaksanaan pembangunan,” kata Eka Rahayu, kepada Banuaterkini.com, Senin (12/12/2022). 

Oleh sebab itu, kata perempuan yang akrab disapa Ayu itu mengatakan, pihaknya mengajak berbagai pihak dan para pemangku kepentingan di Kota Banjarmasin untuk mendapatkan masukan dalam rangka menyusun strategi kolaborasi yang tepat untuk penanggulangan kemiskinan, salah satunya dari kalangan kampus.

“Itulah mengapa kami mengajak pihak LPPM ULM untuk membantu kami menyusun strategi kolaborasi penanggulan kemiskinan di Kota Banjarmasin,” imbuh Ayu.  

Harapan kami, ujar Ayu, dengan mengajak LPPM ULM, kami akan mendapatkan masukan terkait strategi kolaborasi penanggulangan kemiskinan secara komprehensif, sehingga Pemko Banjarmasin juga dapat membuat prioritas pembangunan secara terukur.

Baca Juga :  Raih Prestasi Lagi, Dinas PUPR Provinsi Kalsel Juara I Lomba Pertanaman Cabai

Sementara itu, peneliti senior LPPM ULM, Dr Ellyn Normaleni, membenarkan kerjasama antara LPPM ULM dengan Pemko Banjarmasin melalui Bappeda Litbang untuk menyusun kajian rumusan dan strategi kolaborstif penanggulangan kemiskinan.

Tim peneliti dari LPPM ULM berfoto bersama Kabid Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Banjarmasin Banjarmasin, Dr. Eka Rahayu Normasari ST MM MSi dan para ASN Bappeda Litbang, belum lama tadi. Foto: Istimewa untuk BT/Lyn.

“Iya, benar, kami diminta Pemko Banjarmasin melaksanakan kajian,” ucapnya, saat dihubungi melalui telepon seluler pribadinya, Senin.

Menurut Ketua Program Studi Geografi FISIP ULM itu ada 3 jenis kajian yang dipercayakan kepada LPPM ULM untuk dikerjakan dalam rangka penanggulangan masalah kemiskinan di Kota Banjarmasin.

Yang pertama, imbuhnya, adalah Penyusunan Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Banjarmasin dengan tema khusus penanggulangan kemiskinan.

Yang kedua, kata dia, adalah kajian yang berkaitan dengan potensi agribisnis di wilayah pinggiran guna peningkatan pendapatan masyarakat Kota Banjarmasin.

“Kajian yang ketiga adalah  kajian identifikasi Zona Integrasi Menuju Keluarga Baiman dan Lebih Bermartabat Kota Banjarmasin,” lanjut Ellyn.

Peneliti LPPM lainnya, Norma Yuni Kartika menambahkan, bahwa ketiga kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya penangulangan kemiskinan, khususnya SIDA Kota Banjarmasin yang disusun seiring dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarmasin.

Baca Juga :  Komandan Kodim Tanbu, Letkol Inf Aldin Hadi "Gelar Jam Komandan"

“Hal ini menunjukkan bahwa semua program yang ada di Kota Banjarmasin mengarah pada penanggulangan kemiskinan,” ujar Norma Yuni Kartika

Tim peneliti LPPM ULM usai ekspos hasil kajian berfoto bersama dengan pejabat di lingkungan Bappeda Litbang Kota Banjarmain. Foto: Istimewa untuk BT/Lyn.

Menurut Norma, adapun pendekatan yang dipilih adalah melalui inovasi program dan kegiatan pembangunan,

Lebih lanjut Norma menjelaskan, rancangan kajian pada dasarnya memadukan materi pokok yang telah disusun berdasarkan hasil masukan dari SKPD, akademisi, industri, maupun unsur masyarakat dengan rancangan Renja (rencana kerja) SKPD, RPJMD dan mensinkronkannya dengan kebijakan Nasional dan Daerah.

Jadi, melalui 3 kajian tersebut, ujar Norma, diharapkan mampu mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di Kota Banjarmasin.

“Mengingat inovasi, wilayah pinggiran, dan zona integritas keluarga baiman dan bermartabat harus masuk dalam berbagai kebijakan maupun pengambilan keputusan terkait yang diambil dengan berbasis bukti (evidence based policy), serta melibatkan berbagai stakeholder,” pungkasnya. 

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev

You cannot copy content of this page

Apa yang bisa kami bantu?