Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran selama bulan Ramadhan. Dengan memetakan wilayah rawan dan menyiagakan 300 personel, BPBD berupaya meminimalisir risiko kebakaran, terutama di daerah padat penduduk.
Banuaterkini.com, BALIKPAPAN - Langkah ini dilakukan mengingat tahun sebelumnya terjadi lima insiden kebakaran besar yang menghanguskan puluhan rumah di berbagai kecamatan.
BPBD Balikpapan telah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap kebakaran, khususnya selama bulan Ramadhan.
Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menyebutkan bahwa kawasan padat penduduk seperti Balikpapan Barat, Balikpapan Timur, Balikpapan Kota, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Utara menjadi daerah yang perlu diwaspadai.
"Kami telah melakukan pemetaan dan memberikan imbauan kepada warga pada 27 dan 28 Februari lalu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kebakaran," ujar Usman, Rabu (05/03/2025), seperti dikutip dari Antara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2024, wilayah Balikpapan Tengah memiliki kepadatan penduduk tertinggi dengan 14.619 jiwa dalam luas wilayah hanya 10,83 kilometer persegi.
Sementara Balikpapan Kota dihuni oleh 8.813 penduduk dengan luas 11,10 kilometer persegi. Faktor kepadatan inilah yang membuat risiko kebakaran meningkat, terutama di permukiman dengan akses jalan yang sempit.
Rekor Kebakaran Tahun Lalu
Data BPBD menunjukkan bahwa selama Ramadhan tahun lalu terjadi lima insiden kebakaran besar di Balikpapan. Insiden terparah terjadi di Balikpapan Kota yang menghanguskan 58 rumah.
Sementara itu, kebakaran di Balikpapan Timur menyebabkan tujuh bangunan hangus terbakar. Dua insiden lainnya terjadi di Balikpapan Tengah, tepatnya di Gunung Sari dan Sungai Ampal, masing-masing menghanguskan enam bangunan.
Kebakaran terakhir terjadi di Balikpapan Selatan sehari menjelang Lebaran.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, BPBD Balikpapan telah menyiagakan 300 personel yang ditempatkan di enam Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh kecamatan di Balikpapan.
Selain itu, BPBD juga telah berkoordinasi dengan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) untuk memastikan pasokan air dalam upaya pemadaman kebakaran.
"Kami sudah berkoordinasi untuk pemanfaatan hidran serta mencari sumber air tambahan seperti sumur di lingkungan masyarakat," jelas Usman.
Tak hanya itu, BPBD juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk memastikan ketersediaan air dalam keadaan darurat, khususnya bagi kawasan industri seperti Kariangau, yang memiliki akses terbatas karena letaknya yang terpisah oleh perairan.
Upaya Pencegahan di Gedung Bertingkat
Seiring dengan pertumbuhan kota yang semakin pesat dan banyaknya gedung bertingkat, BPBD juga menekankan pentingnya sistem penyiraman otomatis (sprinkler) dalam gedung.
Usman menyebut bahwa saat ini BPBD hanya memiliki satu unit mobil tangga (sky lift), sehingga pemilik gedung harus memastikan sistem pemadam kebakaran internal berfungsi dengan baik.
"Kami mengimbau seluruh pemilik gedung tinggi untuk memastikan bahwa sprinkler berfungsi optimal agar kebakaran dapat segera dikendalikan sebelum membesar," tegasnya.
Selain kebakaran, BPBD juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana lain seperti tanah longsor dan banjir.
Intensitas hujan yang masih tinggi di Balikpapan berpotensi memicu pergerakan tanah, terutama di daerah berbukit.
BPBD mengajak seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama dalam penggunaan listrik, gas, dan api di rumah, guna mencegah insiden kebakaran yang dapat mengancam keselamatan banyak orang.